Alumni SMPN 220 Angkatan 88 Perduli Tempat Ibadah Sekolah

MITRAPOL.com - Paguyuban Alumni Sekolah Menengah Tingkat Pertama Negeri (SMPN) 220, menyerahkan sumbangan untuk renovasi Musholah SMPN 220, kepada panitia pembangun musholah, selaku Ketua Komite Sekolah Heri, pukul 09 : 00 Wib, Jl. Mangga RT.008, RW.008, Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebun Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (22/12/2017).

"Keperdulian kami terhadap tempat ibadah di tempat dulu kami menimbah ilmu, selalu ada dihati alumni 220 angkatan 88, dengan kesadaran sendiri kami bentuk panitia penggalang dana untuk renovasi tempat ibadah. Alhamdulillah dari hasil pengumpulan dana walaupun tidak besar jumlahnya tapi kami alumni sudah bisa menyalurkan dana dari rekan-rekan alumni 220 angkatan 88," kata salah satu alumni yang tidak mau disebut namanya.

Panitia Heri mengucapkan banyak terima kasih atas kepedulian para alumni 220 tahun 1988, yang telah bekerja keras dan kompak untuk mencari dana renivasi musholah sekolah ini, "semoga amal baiknya rekan-rekan alumni angkat 88 nenjadi tabungan diakhirat nanti, semoga semua dalam keadaan sehat dan sukses selalu, salam kompak selalu dari saya dan dana ini akan digunakan sebaik-baiknya untuk renovasi musholah SMPN 220," kata Heri dengan senyum bangga.

Panitia penggalang dana dari alumni 220 angkat 88, Ketua Alumni Nanang Tabriana, Ramlah dan Sunaryah Yayah

Mengenang SMP 220 adalah sebuah sekolah menengah pertama, awal berdiri sekitar tahun 1978 yang masih bernama SMP 125 Kelas Jauh, seiring perkembangan mulailah terbentuk keorganisasian disana mulai organisasi olah raga sampai karya ilmiah, pada tahun 1981 sekolah ini menjadi SMPN 220, olah raga yang berkembang pada awal tahun 1980-an adalah bola voli.

Banyak prestasi yang diraih oleh olah raga yang satu ini, pada saat itu pula lokasi sekolah yang berdekatan dengan kali Sekretaris ini merupakan daerah yang rawan banjir, seringkali siswa-siswa diliburkan hanya karena kelas mereka tak bisa dipakai terkena banjir, hal ini berlangsung sampai tahun 2008. Akhirnya sekolah ini direnovasi alias ditinggikan, sampai saat ini menjadi megah.

Reporter : sugeng

Editor : andrey

: