MASIGNCLEANSIMPLE101

Hah, Data Diduga Hilang !!! Kredibilitas KPUD Lebak Diragukan Balon Cs-Ds

MITRAPOL.com – Balon Bupati Lebak H. Cecep Sumarno dan Wakil Bupati H. Didin Saprudin (CS-DS) bersama Kuasa Hukumnya kembali mendatangi kantor KPUD Kabupaten Lebak, Minggu (10/12) pada pukul 02:00 WIB siang tadi.



Kedatangan bakal calon bupati tersebut, untuk melakukan peninjauan situasi kantor dan sistem kerja para petugas KPUD Lebak, sekaligus melihat fasilitas yang ada didalam kantor penyelenggara pemilu di Kabupaten Lebak itu.

Upaya itu dilakukan lantaran adanya indikasi dan dugaan terkait upaya penjegalan ditengah prosesi pendaftaran terhadap CS-DS, dengan cara yang diduga ada oknum KPU Lebak yang menghilangkan sebagian berkas-berkas penting dari kantor KPUD Kabupaten Lebak.

Beberapa berkas persyaratan diyakini oleh kubu CS-DS telah ada yang berupaya untuk menghilangkannya, namun pihak KPUD menyatakan bahwa pihak CS-DS tidak menyerahkan berkas tersebut (Model B2 KWK).

Bahkan dengan dasar itu KPUD telah mengeluarkan surat putusan yang menyatakan CS-DS tidak lolos akibat kurangnya persyaratan dan tidak bisa menjadi calon bupati lebak mendatang.

Namun keputusan KPUD itu menjadi bola panas bahkan boomerang bagi KPUD Lebak dan kini putusan itu tengah digugat pasangan CS-DS untuk dibatalkan dan meminta agar pihak KPUD melakukan penghitungan atau verifikasi ulang secara transparan serta melibatkan pihak yang berkompenten.
Saksikan Videonya Disini

Nampak terlihat fokus, bakal calon bupati lebak CS-DS yang didampingi kuasa hukumnya, mempelajari tata cara dan sistem kerja KPUD Lebak dalam menerima dan memperlakukan berkas pendaftaran yang diserahkan dari A, sampai Z, pada saat mendaftarkan dengan membawa berkas dukungannya.

CS-DS dan kuasa hukum mengamati setiap sudut ruangan kantor satu persatu sekaligus mempertanyakan beberapa kejanggalan kejanggalan yang ada?.

Namun amat disayangkan, tidak ada satupun Komisioner KPUD yang berada ditempat, kecuali Staf Anggota dan Anggota Panwaslu saja, dan mereka nampak sekali kebingungan saat diminta untuk menjelaskan beberapa hal oleh CS-DS juga Kuasa Hukumya.



Sama halnya saat MITRAPOL.com meminta tanggapan kepada Staf Anggota KPUD Lebak yang tidak bisa memberikan keterangan apapun.

"Maaf saya no coment," katanya.

MITRAPOL.com menyoroti beberapa hal terkait kinerja KPUD Lebak yang terkesan belum profesional dan belum memiliki sistem pengamanan yang maksimal dalam arti kata, mudah kecolongan ini.

Pasalnya, pihak KPUD Lebak saat menyambut pendaftar dan menerima berkas calon perseorangan CS-DS, tidak dibuatkan berita acara penerima, dan berkas yang jumlah itemnya tidak sedikit tidak masuk didalam beberapa kotak boks, tujuan CS-DS menyerahkan berkas didalam boks agar mudah saat menghitung satu persatu isi dari dalam kotak tersebut, secara tidak sekaligus.

Dan ironisnya saat momentum pendaftaran balon, ada beberapa anggota yang tidak memakai atribut KPUD, seperti rompi dan kartu pengenal, bahkan ada yang hanya memakai kain sarung?.

Sepatutnya Komisioner, Staf dan Anggota KPUD Kab. Lebak menyadari bahwa mereka berada dilevel Pemilu Bupati dan Wakil Bupati dengan anggaran biayai yang cukup besar. Harusnya bisa berkaca pada Pilkades di level Desa dengan anggaran puluhan juta, namun bisa menerima kedatangan setiap calon secara profesional.

Jika etika semacam itu saja dianggap tidak wajib dan tidak penting, maka bagaimana rakyat bisa menilai KPUD Lebak sudah bekerja secara profesional ditengah krisis kedisiplinannya dalam bertugas.

H. Cecep Sumarno menceritakan pada MITRAPOL.com saat ditanya terkait berkas yang diduga hilang usai mendatangi kantor KPUD Lebak.

"Bayangkan saja, kami memiliki waktu 10 hari untuk mengumpulkan pernyataan dukungan dari 28 kecamatan, dengan hasil kerja keras para relawan turun kebawah secara langsung sampai kami bisa mendaftarkan diri. Namun setelah kami serahkan, seenaknya kami disebut kurang persyaratan dan tidak menyerahkan sebagian berkas," ketusnya, Minggu (10/12).

H. Didin Saprudin menambahkan, semestinya KPUD Lebak berterima kasih pada relawan kami, karena tanpa disadari selama menggalang dukungan dari masyarakat mereka bersosialisasi ke bawah tentang Pemilukada Lebak.


"Mari kita bangkit secara mandiri dan kini saatnya kita membuka mata hati ,kami berdua maju tanpa dukungan dari parpol dengan biaya sukarela, dengan modal utama niat membangun dan melepas belenggu dari predikat kabupaten lebak sebagai daerah tertinggal," pungkasnya.

Reporter : CS
Editor : andrey



:
Unknown