MITRAPOL.com – Keluhan Kepala Desa Tamasaju bersama warganya terhadap pekerjaan proyek tanggul penahan ombak (Break Water) di sikapi serius TP4D Takalar dan membela habis-habisan kontraktor nya, seperti halnya menurut ketua tim pengawalan pengamanan pemerintah dan pembangunan daerah (TP4D), Akbar SH.
![]() |
Adapun Akbar seakan akan menekan untuk tidak menpolemikkan proyek break water.
“Karena ini masih dalam tahap kontrak, nanti kita agendakan untuk turunkan ahli untuk mengauditnya," ujarnya.
Ketua TP4D, Akbar SH, saat berada di lokasi Tamasaju dinilai lain jawabannya, sementara soal yang muncul kepermukaan di lokasi proyek bukan pada proses pengerjaan fisik break waternya, tapi lebih fokus pada pekerjaan kontraktor yang di anggap warga setempat telah merugikan masyarakat dan berdampak pada kelestarian lingkungan pantai yang di bangun penahan ombak, tapi yang di lakukan kontraktor mengeruk pasir bibir pantai untuk di jadikan material timbunan.
Salah seorang Warga Desa Tamassajuk mengatakan bahwa apabila pekerjaan pengerukan itu terus di lakukan maka dampaknya akan berimbas ke warga yang ada di sekitar tempat proyek itu.
"Jika hal demikian yang dilakukan kontraktor yakni bukannya pengerjaan break water tapi pengerukan pasir yang mana pasir tersebut dipakai untuk pembuatan pekerjaan maka dampaknya akan berimbas kepada warga kampung yang tinggal disekitar wilayah tersebut,” ucapnya kesal, Jumat (1/12/2017).
Reporter : mir
Editor : andrey
:
comment 0 komentar
more_vert