MITRAPOL.com – Ratusan warga sedang menikmati hidangan pada kenduri maulid akbar yang digelar di Desa Pante Rambong Dusun Tanjong Meuluewuek di lokasi balai pertemuan, Kamis (15/2/2018).
![]() |
Aceh Timur Pemerintah Desa (Pemdes) Pante Rambong, Kamis (15/2), menggelar maulid akbar yang dipusatkan di lokasi balai pertemuan dusun Tanjong Meuluewuek. Ratusan warga Pante Rambong Dusun Tanjong Meuluewuek dan sekitarnya itu hadir pada peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang menyediakan puluhan idang meulapeh (hidangan).
Ini adalah kali pertama perayaan maulid akbar di Desa Pante Rambong, Kecamatan Pantee Bidari Kabupaten Aceh Timur yang digelar secara terbuka di lokasi pembangunan balai pertemuan dusun Tanjong Meuluewuek dan dihadiri ratusan tamu undangan.
Setelah 18 tahun lamanya Dusun Tanjong Meuluewuek Desa Pante Rambong ditinggal pergi oleh penduduknya, karena eks konflik melanda Aceh pada tahun 1997/2004, pada tahun 2000 pasukan Raider (TNI) mengimbau kepada masyarakat dusun Tanjong Meuluewuek untuk keluar mengungsi atau pulang ke tempat keluarga masing-masing, karna di dusun Tanjong Meuluewuek tempatnya para kombatan GAM bersembunyi.
Untuk melancarkan serangannya kepada pasukan GAM di dalam dusun tersebut, TNI meminta semua warga untuk pindah ke Aceh Utara, supaya TNI bisa melakukan penyerangan lewat udara.
“Begitu besar perjuangan kami masa konflik melanda Aceh. Walaupun sampai hari ini kami belum tau bagaimana bentuk bantuan dari GAM selama mereka berkuasa,” ungkap Tgk Haji Abdul Kadir kepada mitrapol.com.
Di tempat terpisah Tgk H.M. Yusuf mengatakan sejak tahun 2000 dusun ini kami tinggalkan, padahal mata pencaharian kami disini semua, setelah konflik selesai pada tahun 2004 kami sudah mulai beraktifitas kembali ke dusun ini, namun kami tidak pindah rumah lagi kemari, tahun 2016 program Dana Desa dari APBN diteroboslah jalan kami di dusun Tanjong Meuluewuek.
“Sejak saat itulah kami sudah mulai pindah lagi ke sini, dan Alhamdulillah, setelah 18 tahun tidak ada aktivitas maulid kami adakan didusun ini. Baru hari ini kami sangat bangga kepada semua pihak yang telah mendukung dan membangun infrastruktur didusun kami, sehingga pada hari ini maulid akbar didesa Pante Rambong bisa dilaksanakan di dusun ini,” ucapnya.
“Dengan adanya dana desa yang dialokasikan untuk PHBI, dan dibantu oleh semua orang yang ada tanah di dusun ini, terima kasih dana desa, terima kasih semua orang yang telah menyukseskan acara maulid akbar ini,” tambah Tgk H.M. Yusuf.
Ramuli Yasin Kades Pante Rambong, dengan berkat kerja sama semua pihak sehingga bisa menyukseskan acara maulid nabi besar Muhammad S.A.W. Berkat arahan dari pendamping Lokal Desa (PLD) Zulkifli yang juga pegiat di desa Pante Rambong.
Tampak hadir pada acara perayaan maulid nabi, Danramil 27 dan jajarannya, Camat Pantee Bidari dan jajarannya, juga tampak hadir salah satu balon DPRK Aceh Timur Safrin panggilan akrab Keusyik Wen yang maju lewat jalur Partai Demokrat, mantan Kades Pante Rambong Ismail Sabon, mantan FK Pantee Bidari Dr. Muntahar, dan semua pemangku kepentingan didesa. Acara diakhiri makan bersama dengan menu utama bu kulah dan kuah beulangong.
Camat Pantee Bidari M. Nasir melalui peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, mengatakan kita diharapkan terus memupuk jiwa dengan nilai-nilai luhur dan agung yang terkandung dalam ajaran Islam dan menanamkan akhlak yang mulia, serta nilai-nilai kemanusiaan yang telah diteladankan oleh Rasulullah SAW.
Karena itu, M. Nasir mengajak semua warga Kecamatan Pantee Bidari untuk kembali menyalakan identitas Ureung Aceh dan budaya Aceh yang sarat dengan nilai-nilai agama agar tidak memudar tergerus zaman.
“Salah satunya, merayakan maulid, membaca zikir barzanzi, meudikee, meudala-e, peumulia jamee, mengaji setelah magrib, menutup tempat usaha kala tiba waktu shalat fardhu, shalat berjamaah, dan lain sebagainya, tanpa perlu ada perintah dari atasan, kita besarkan syiar Islam melalui maulid nabi,” tutup M. Nasir.
Reporter : zulkifli
:
comment 0 komentar
more_vert