MITRAPOL.com - Kerusakan jalan nasional yang menghubungkan Kecamatan Bayah dan Pelabuhanratu sukabumi Jawa Barat, sepanjang 13 kilometer di Desa Pamubulan, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak masih rusak berat,”akibat lalu lalang kendaraan berat pengangkut hasil tambang milik PT Cemindo Gemilang, produsen semen Merah Putih yang tidak hanya merugikan kepentingan masyarakat tetapi juga menggangu perekonomian warga.
Pj Bupati Lebak, Ino S Raawita mendesak kepada perusahaan multi nasional milik konglomerat tersebut, untuk bertanggungjawab, memperbaiki jalan yang rusak parah akibat dipakai bolak-balik kendaraan berat pengangkut material milik PT Cemindo Gemilang.
“Sudah tentu mungkin ada kesepakatan PT Cemindo Gemilang dengan Kementerian PUPR. Sebab jalan tersebut merupakan kewenangan dari pemerintahan pusat. Maka seyogyanya, perusahaan segera berkoordinasi dengan penanggungjawab jalan atau BPJN Wilayah II kabupaten lebak untuk segera diperbaiki, sehingga warga Lebak yang sering menggunakan jalan tersebut tidak terganggu aktivitasnya gara-gara jalan rusak,” ujar Ino kepada Mitrapol.com, Rabu (28/3/2018).
Ino mengungkapkan, kerusakan jalan nasional tersebut sudah pernah dilaporkan oleh Gubernur Banten Wahidin Halim langsung presiden Joko Widodo. ”Pak gubernur juga sudah pernah melaporkan langsung kerusakan jalan nasional tersebut kepada pak presiden,” cetusnya.
Sementara, Camat Bayah Suyanto kepada Mitrapol.com mengungkapkan hampir setiap hari dirinya didatangi oleh tokoh masyarakat yang mengeluhkan kerusakan jalan nasional itu. Bahkan, mereka mengancam akan menurunkan massa untuk memblokir jalan nasional. ”Sementara ini, saya masih bisa memberikan pengertian kepada masyarakat untuk tidak memblokir jalan, karena nantinya akan merugikan semua masyarakat dan membuat perekonomian lumpuh. Namun, jika tidak ada itikad baik dari Cemindo, saya pun tidak mampu mencegah masyarakat untuk melakukan aksi,” terang Suyanto.
Camat mengaku sudah pernah menagih janji PT Cemindo Gemilang untuk membuat jalan baru, khusus digunakan untuk kepentingan perusahaan dari kuary atau tambang 1 ke kuary II dan pabrik agar perusahaan tidak menggunakan jalan milik masyarakat lagi. Namun, hingga kini belum ada jawaban dari management.
Menurut camat, persolaan jalan rusak yang diakibatkan oleh aktifitas PT Cemindo Gemilang ibarat gunung es yang sewaktu-waktu diperkirakan akan meledak. Untuk itu, diharapkan kepada PT Cemindo Gemilang menepati janji untuk membuat jalan baru, agar kemarahan masyarakat tidak memuncak kepada pabrik semen tersebut.
”Sebelum ini terjadi,saya harapkan ada komitmen dari PT Cemindo Gemilang untuk memperbaiki jalan yang rusak, dan membangun jalan baru sebagaimana yang pernah dijanjikan oleh perusahaan,” pungkasnya.
Reporter : Tim
:
comment 0 komentar
more_vert