MASIGNCLEANSIMPLE101

Terkait Isu Pendataan Khatib, STIE Ahmad Dahlan Minta Maaf Kepada Polres Metro Tangerang Kota dan Kodim 0506 Tangerang

MITRAPOL.com - Terkait pemberitaan yang viral di Media Sosial perihal pernyataan melalui akun Facebook atas nama Mukhaer Pakkanna soal kedatangan dan permintaan data oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa ke STIE Ahmad Dahlan, belum lama ini.



Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Harry Kurniawan S.IK,MH didampingi Dandim 0506 Tangerang Letkol Inf. Iman Gogor, Kapolsek Jatiuwung Kompol Eliantoro Jalmaf, S.IK., M.IK beserta Danramil Jatiuwung Mayor ARH Jewanto, Penanggung Jawab STIE Ahmad Dahlan Angel Ardian, Mukhaer Pakkanna (Pimpinan Pusat di Kampus UIN Ciputat), dan beberapa Petinggi STIE Ahmad Dahlan serta Bhabinkamtibmas Kel. Panunggangan Barat Aiptu AM Yusuf, dan Babinsa Kel. Panunggangan Barat Kecamatan Cibodas kota Tangerang Serka Dicki Lesmana, mengadakan silaturahmi sekaligus klarifikasi.

Acara silaturahmi sekaligus klarifikasi itu berlangsung di Kampus STIE Ahmad Dahlan Jalan Imam Bonjol Kelurahan Panunggangan Barat Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang sekira pukul 09.45 WIB, Selasa (10/04/2018) kemarin.

Dalam pertemuan kedua ini yang sebelumnya dilakukan pada hari Senin, maka pihak dari STIE Ahmad Dahlan meminta permohonan maaf kepada Institusi TNI-POLRI atas Viralnya pemberitaan yang beredar di medsos belum lama ini yang menyatakan bahwa pihak TNI dan Polri meminta data-data Khotib yang melaksanakan sholat Jumat di Kampus Ahmad Dahlan.

Saksikan Videonya Disini

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan, pihaknya memiliki beberapa program di masyarakat antara lain Polsantren dan Polkis yang mengharuskan Bhabinkamtibmas dan Babinsa mengunjungi Kampus, Pesantren dan Sekolah-sekolah.

“Tujuan program tersebut yaitu menjalin mitra dalam memelihara Kamtibmas dan memberikan rasa aman serta nyaman kepada masyarakat. Kami merangkul semua Tokoh Agama dan Masyarakat di wilayah hukum Polsek Jatiuwung sebagai mitra kami,” ucap Kapolres.

Sementara Dandim 0506 Tangerang Letkol Iinf. M. Gogor menambahkan, proses mencari frukwensi yang sama butuh proses, sudah klik dan pendengaran sudah sama, yang terjadi adalah kesalahan atau miss komunikasi.

“Blunder yang kemarin terjadi bisa menjadi pelajaran untuk kita semua,” ucapnya.

Kapolsek Jatiuwung Kompol Eliantoro Jalmaf juga turut angkat bicara bahwa ini juga menyangkut Binamas Aiptu AM Yusuf yang bertugas di Polsek Jatiuwung, berita yang beredar karena adanya miss komunikasi antara Bhabinkamtibmas dan Babinsa dengan pihak Kampus Ahmad Dahlan.
“Bhabinkamtibmas dan Babinsa tidak ada maksud dan tujuan tertentu serta tidak ada unsur politik terkait kegiatan Bhabinkamtibmas dan Babinsa di wilayah. Terkait surat yang diupload merupakan surat mutasi jabatan kepada anggota Binamas yang bertugas di Kelurahan Panunggangan Barat Kecamatan Cibodas Kota Tangerang atas nama Aiptu AM Yusuf,” katanya.

Masih kata Kapolsek, terkait Binamas dan Babinsa ada di kampus hanya melaksanakan Sholat Jumat. Sholat Jumat ini sering juga dilakukan di beberapa tempat di wilayah Kelurahan Panunggangan Barat. “Adapun terkait meminta data Ustadz tidak benar, melainkan menanyakan nama Ustadz sebagai bentuk laporan Binamas telah melaksanakan Sholat Jumat, hal ini juga dilakukan di berbagai tempat termasuk kegiatan di sekolah-sekolah, sambang Tokoh dan lain sebagainya,” imbuh Kapolsek.

Sementara Danramil Jatiuwung Mayor ARH Jewanta menjelaskan, dalam pertemuan tersebut tentang keberadaan anak buahnya merupakan tugas dalam rangka menjaga keamanan wilayah.

“Tugas kami disini untuk menjaga keamanan di wilayah. Tidak ada maksud lain dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam meminta data tersebut. Terkait permintaan data, memang ada program agar mencari dosen dan akademisi dari kampus-kampus untuk dijadikan narasumber di Kodim,” ujarnya.

Dalam pertemuan silaturahmi tersebut, mewakili Kampus Ahmad Dahlan, Angel Ardian selaku penanggung jawab Mukhaer Pakkanna (Pimpinan Pusat di Kampus UIN Ciputat) yang menyampaikan harapannya agar terjalin komunikasi yang lebih intensif agar tidak terjadi miss komunikasi.



“Kami berharap kedepannya komunikasi agar lebih baik lagi. Kejadian ini terjadi karena miss komunikasi saja. Dan kami mohon maaf apabila sudah salah paham,” pungkasnya.

Reporter : sukron
:
Unknown