MITRAPOL.com - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cab. Gowa Raya nyaris bentrok dengan Security Kampus UIN. Alauddin Makassar, pasalnya para mahasiswa tak terima temannya dipukul saat ingin membakar meja yang awalnya dihalau oleh petugas dari Kepolisian yang berjaga.
Aksi dipimpin langsung oleh Ardiansyah (PTKP HMI Cab. Gowa Raya sekitar 75 massa gabungan yang melaksanakan aksi unjuk rasa didepan Kampus 1 UIN Alauddin Jl. Sultan Alauddin, Kota Makassar dalam rangka memperingati May Day.(Hari Buruh Dunia) didepan kampus 1 UIN Alauddin, Jalan. Sultan Alauddin, Kec. Tamalate, Kota Makassar, Selasa, (01/05) sekira pukul 13:30 Wita.
Diketahui awalnya aksi ini berjalan tertib dan damai namun sekitar dua jam melakukan aksi salah satu dari Mahasiswa yang tergabung dalam HMI Cab. Gowa Raya ingin membakar meja, namun dihalau oleh aparat Polisi,tiba tiba ada seorang petugas keamanan kampus yang terpancing emosinya sampai melakukan pemukulan namun tak terima rekannya dipukul para pengunras tadi memburu security sampai masuk kedalam kampus namun dihalau aparat dari polsek Tamalate.
Kompol. Arifuddin yang baru beberapa hari menjabat sebagai Kapolsek Tamalate yang berada di TKP, melakukan mediasi kepada para pengunjuk rasa agar tidak membuat anarkis, sementara security yang melakukan pemukulan tadi akan dicari oleh anggota Polsek Tamalate. "Kalian silahkan berorasi namun jangan buat onar apalagi anarkis, silahkan berorasi tapi jangan sampai bikin kekacauan dan adapun security yang melakukan pemukulan tadi Anggota saya sudah pergi mencarinya " ujarnya dihadapan para pengunras.
Pantauan Mitrapol.com aksi dilanjutkan dan dilakukan dengan membentangkan spanduk yang bertuliskan "Jokowi Antek Asing-Aseng", "Cabut Perpres no. 20 tahun. 2018 tentang Tenaga Kerja Asing atau Jokowi Lengser" dan membacakan tuntutan mereka dan pengunjuk rasa menutup full Jl. Sultan alauddin, dari arah Gowa - Makassar hingga membuat arus lalin macet total dan melakukan pembakaran kursi dan kayu milik Kampus UIN.1 Alauddin. Makassar. selanjutnya dibuka jalan kembali sehingga lalin mulai lancar kembali.
Namun selang beberapa menit kemudian para pengunras kembali menutup jalan sambil membacakan pernyataan sikapnya.
1. Cabut UU Perpres No. 20 Th. 2018 tentang penggunaan Tenaga Kerja Asing.
2. Membuat peraturan dan UU terkait pembatasan kebebasan pihak Tenaga Kerja Asing untuk mengelola Sumber Daya Alam Indonesia.
3. Mempersiapkan dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia rakyat Pribumi, menghadapi MEA.
4. Tegakkan keadilan pada buruh pribumi bukan penindasan dan pelayanan yang buruk,
Usai membacakan para pengunras membuka jalan kembali dan bubar.
Reporter : mir
![]() |
Aksi dipimpin langsung oleh Ardiansyah (PTKP HMI Cab. Gowa Raya sekitar 75 massa gabungan yang melaksanakan aksi unjuk rasa didepan Kampus 1 UIN Alauddin Jl. Sultan Alauddin, Kota Makassar dalam rangka memperingati May Day.(Hari Buruh Dunia) didepan kampus 1 UIN Alauddin, Jalan. Sultan Alauddin, Kec. Tamalate, Kota Makassar, Selasa, (01/05) sekira pukul 13:30 Wita.
Diketahui awalnya aksi ini berjalan tertib dan damai namun sekitar dua jam melakukan aksi salah satu dari Mahasiswa yang tergabung dalam HMI Cab. Gowa Raya ingin membakar meja, namun dihalau oleh aparat Polisi,tiba tiba ada seorang petugas keamanan kampus yang terpancing emosinya sampai melakukan pemukulan namun tak terima rekannya dipukul para pengunras tadi memburu security sampai masuk kedalam kampus namun dihalau aparat dari polsek Tamalate.
Kompol. Arifuddin yang baru beberapa hari menjabat sebagai Kapolsek Tamalate yang berada di TKP, melakukan mediasi kepada para pengunjuk rasa agar tidak membuat anarkis, sementara security yang melakukan pemukulan tadi akan dicari oleh anggota Polsek Tamalate. "Kalian silahkan berorasi namun jangan buat onar apalagi anarkis, silahkan berorasi tapi jangan sampai bikin kekacauan dan adapun security yang melakukan pemukulan tadi Anggota saya sudah pergi mencarinya " ujarnya dihadapan para pengunras.
Pantauan Mitrapol.com aksi dilanjutkan dan dilakukan dengan membentangkan spanduk yang bertuliskan "Jokowi Antek Asing-Aseng", "Cabut Perpres no. 20 tahun. 2018 tentang Tenaga Kerja Asing atau Jokowi Lengser" dan membacakan tuntutan mereka dan pengunjuk rasa menutup full Jl. Sultan alauddin, dari arah Gowa - Makassar hingga membuat arus lalin macet total dan melakukan pembakaran kursi dan kayu milik Kampus UIN.1 Alauddin. Makassar. selanjutnya dibuka jalan kembali sehingga lalin mulai lancar kembali.
Namun selang beberapa menit kemudian para pengunras kembali menutup jalan sambil membacakan pernyataan sikapnya.
1. Cabut UU Perpres No. 20 Th. 2018 tentang penggunaan Tenaga Kerja Asing.
2. Membuat peraturan dan UU terkait pembatasan kebebasan pihak Tenaga Kerja Asing untuk mengelola Sumber Daya Alam Indonesia.
3. Mempersiapkan dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia rakyat Pribumi, menghadapi MEA.
4. Tegakkan keadilan pada buruh pribumi bukan penindasan dan pelayanan yang buruk,
Usai membacakan para pengunras membuka jalan kembali dan bubar.
Reporter : mir
:
comment 0 komentar
more_vert