MITRAPOL.com - Gerakan selamatkan Indonesia (GSI) yang diketuai oleh Ratna sarumpaet menggelar konfrensi perss jumat (22/6/2018) Jln Kampung Melayu Kecil V/22 RT : 004/009 Bukit Duri Tebet Jakarta Selatan.
Acara ini dihadiri oleh Adhie massaedi (jubir Gusdur), Ratna Sarumpaet (ketua GSI), Saharuddin ketua GSI Sumut), Kamal (presidium GSI Aceh).
Dimana saat ini kondisi Indonesia 20 tahun reformasi malah semakin terpuruk namun pemerintah, DPR dan para pemimpin partai hanya membisu dan bungkam padahal mereka tahu kertepurukan itu adalah akibat langsung dari Amandemen UUD 45 yang dilakukan MPR sebanyak 4 kali (1999-2002) usaha kelompok kelompok civil society termasuk GSI mensosialisasikan dampak buruk amandemen nyaris tak terangkat karena kurangnya respon dari para pihak termasuk media, ujar Ratna.
Kembali Ratna menjelaskan pada media pada statment Ratna sarumpeat di ILC hari selasa 5 Juni 2018 yang lalu "Megawati provokator amandemen ia berusaha keras menyingkirkan Gusdur dikursi Presiden 2001 dimana dengan cara tidak baik mengintimidasi / mengancam Ratna Sarumpaet namun tidak membuat Ratna gentar ia bersama GSI merasa berkewajiban mengungkap kebenaran hantu dibalik amandemen konstitusi/UUD 1945 yang selama ini berusaha ditutup rapat, tegas Ratna Sarumpeat.
Terkait kondisi bangsa Indonesia saat ini yang sedang terpuruk dan dengan harapan rakyat Indonesia untuk sesuatu perubahan bagaimana merubah konstitusi yang rusak oleh karena itu dengan sosialisasi pada partai supaya ada perubahan karena amandemen ini sangat merusak amandemen ekonomi negara untuk saat ini dan juga diharapkan pada parpol untuk dapat mengembalikan Pancasila kedalam UUD 45 karena tidak akan berubah Indonesia dari ketepurukan selama sistimnya tidak diubah sekalipun diganti Presidennya. ujar Saharuddin.
Reporter : desi
:
comment 0 komentar
more_vert