MITRAPOL.com - Lagi gencar-gencarnya KPAI, wali murid SD/SMP/SMA sedang melaporkan kejadian bermacam-macam kasus kekerasan yang terjadi di sekolah. Salah satu kejadian ditemukan awak media di SD Negeri 6 Belinyu Bangka Induk yakni oknum guru yang bernama Hartono sebagai guru pembimbing olahraga.
Saat dikonfirmasikan oleh beberapa awak media langsung dengan oknum guru tersebut di ruang kepala sekolah beberapa bulan yang lalu, oknum guru tersebut menjelaskan kronologis kejadian tersebut, dirinya sebagai guru olahraga dan murid kelas 5 sedang berkumpul di halaman sekolah untuk melaksanakan kegiatan olahraga seperti biasa, namun ketika itu oknum guru tersebut sedang menerima panggilan dari telepon selularnya, lalu menjauh dari anak muridnya.
Di saat itulah terjadi tumpang tindih terhadap murid-muridnya, sehingga salah satu murid menjerit kesakitan. Oleh oknum guru tersebut langsung dihampiri anak didiknya itu dengan tanpa berpikir panjang, oknum guru tersebut mengambil beberapa potongan pipa paralon dan langsung melemparkannya ke murid-muridnya tersebut.
Namun sangat disayangkan lemparan tersebut tidak mengenai sasaran ke murid yang dituju malahan mengenai ke siswa lain yang bernama Rifki Pratama, sehingga menyebabkan luka, memar dan benjol di pelipis mata kirinya.
Oleh oknum guru tersebut langsung murid itu di bawa ke ruang UKS untuk diobati dengan salep seadanya, lalu ditinggalkan pergi begitu saja, dengan alasan ia ingin melaksanakan sholat Jum'at.
Sepertinya dibiarkan begitu saja Rifki pulang ke rumahnya sendirian. Setiba di rumahnya orang tua Rifki kaget melihat pelipis mata sebelah kiri anaknya ada luka memar dan benjol. Kemudian orang tua Rifki tersebut membawanya ke Puskesmas.
Sekembalinya dari Puskesmas ke rumah, tidak lama kemudian datanglah oknum guru tersebut bersama wali kelas Rifki, mereka menyampaikan permohonan maaf kepada orang tua korban.
"Kalau bisa kita berdamai secara kekeluargaan saja, sebab apabila diperpanjang kasus ini maka akan kasihan dengan Rifki, nantinya akan dipanggil-panggil atau pindah sekolah, mereka tanya-tanya mana siswanya, kan jadi malu,” kata Haryani guru wali kelas Rifki yang seolah-olah pembicaraan ini menekan orang tua siswa sehingga orang tua waktu dikonfirmasikan oleh awak media ini menjadi takut dan bungkam tidak mau bicara.
Sementara masalah kasus ini sudah dilaporkan oleh pihak korban ke Polsek setempat, namun sangat disayangkan pihak korban sudah mencabut pengaduan tersebut, entah dengan alasan apa mereka berdamai?.
Namun pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka tidak pernah memanggil oknum guru tersebut atau ada teguran secara dinas. Alangkah baiknya oknum guru tersebut dimutasikan ke luar daerah. Atau bila perlu copot dari kedinasannya.
Penulis : purnama jaya
 |
| Patok SDN 6 Belinyu dan korban Rifki Pratama |
Saat dikonfirmasikan oleh beberapa awak media langsung dengan oknum guru tersebut di ruang kepala sekolah beberapa bulan yang lalu, oknum guru tersebut menjelaskan kronologis kejadian tersebut, dirinya sebagai guru olahraga dan murid kelas 5 sedang berkumpul di halaman sekolah untuk melaksanakan kegiatan olahraga seperti biasa, namun ketika itu oknum guru tersebut sedang menerima panggilan dari telepon selularnya, lalu menjauh dari anak muridnya.
Di saat itulah terjadi tumpang tindih terhadap murid-muridnya, sehingga salah satu murid menjerit kesakitan. Oleh oknum guru tersebut langsung dihampiri anak didiknya itu dengan tanpa berpikir panjang, oknum guru tersebut mengambil beberapa potongan pipa paralon dan langsung melemparkannya ke murid-muridnya tersebut.
Namun sangat disayangkan lemparan tersebut tidak mengenai sasaran ke murid yang dituju malahan mengenai ke siswa lain yang bernama Rifki Pratama, sehingga menyebabkan luka, memar dan benjol di pelipis mata kirinya.
Oleh oknum guru tersebut langsung murid itu di bawa ke ruang UKS untuk diobati dengan salep seadanya, lalu ditinggalkan pergi begitu saja, dengan alasan ia ingin melaksanakan sholat Jum'at.
Sepertinya dibiarkan begitu saja Rifki pulang ke rumahnya sendirian. Setiba di rumahnya orang tua Rifki kaget melihat pelipis mata sebelah kiri anaknya ada luka memar dan benjol. Kemudian orang tua Rifki tersebut membawanya ke Puskesmas.
Sekembalinya dari Puskesmas ke rumah, tidak lama kemudian datanglah oknum guru tersebut bersama wali kelas Rifki, mereka menyampaikan permohonan maaf kepada orang tua korban.
"Kalau bisa kita berdamai secara kekeluargaan saja, sebab apabila diperpanjang kasus ini maka akan kasihan dengan Rifki, nantinya akan dipanggil-panggil atau pindah sekolah, mereka tanya-tanya mana siswanya, kan jadi malu,” kata Haryani guru wali kelas Rifki yang seolah-olah pembicaraan ini menekan orang tua siswa sehingga orang tua waktu dikonfirmasikan oleh awak media ini menjadi takut dan bungkam tidak mau bicara.
Sementara masalah kasus ini sudah dilaporkan oleh pihak korban ke Polsek setempat, namun sangat disayangkan pihak korban sudah mencabut pengaduan tersebut, entah dengan alasan apa mereka berdamai?.
 |
| Oknum Guru bernama Hartono |
Namun pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka tidak pernah memanggil oknum guru tersebut atau ada teguran secara dinas. Alangkah baiknya oknum guru tersebut dimutasikan ke luar daerah. Atau bila perlu copot dari kedinasannya.
Penulis : purnama jaya
:
comment 0 komentar
more_vert