MITRAPOL.com - Pembangaunan jalan dengan sistem betonisasi di jalan raya Bayah Lebak Banten tepatnya di Km 7 Cibareno dirasa oleh warga sekitar tidak transparan dan menimbulkan berbagai permasalahan.
Pasalnya proyek infrastruktur jalan yang dikerjakan oleh PT. Sogisa Bangun Sejahtra tidak nampak memasang papan informasi sehingga menuai beragam pertanyaan?.
"Kami bertanya-tanya, apakah ini proyek dari PT. Cemindo yang berada di wilayah kami atau dari pemerintah," ungkap salah seorang warga Desa Darmasari yang enggan namanya disebutkan, Senin (4/5/2018).
Selain itu, masih katanya, kami juga bertanya-tanya seberapa besar anggaran untuk pembangunan jalan disini.
Selain tidak nampak ada pemasangan papan informasi publik dikawasan areal proyek tersebut, adapula persoalan lain yang timbul dari para pekerja yang mengeluhkan soal pembayaran upah kerja yang selalu tidak tepat waktu.
"Upahnya murah ditambah suka lambat tidak tepat waktu juga," ungkap salah satu pekerja yang minta namanya di sembunyikan.
Keluhan yang sama dirasakan oleh pengusaha yang turut dalam pengadaan bahan material pada proyek jalan tersebut.
Keterlambatan dalam pembayaran membuat para pengusaha tidak bisa memutar modal dan terpaksa harus berhutang barang kepada pengusaha lain.
"Jadi kami yang sekarang di tekan oleh pemilik barang untuk segera melunasi pembayaran barang yang kami ambil," bebernya.
Terpisah, Gunawan Aktivis Ormas Jarum di Lebak Selatan mengaku telah menerima keluhan masyarakat yang merasa terganggu oleh kebisingan dari keberadaan tempat perakitan besi di Kampung Ciwaru RT. 02/08.
"Sudah banyak warga yang mengeluh namun saya sendiri belum tau secara mendalam tentang proyek itu, karena belum ada koordinasi sehingga saya harus mempelajari dulu dilapangan seperti apa,” cetusnya.
Menurut Guanawan, setiap pekerjaan baik milik swasta maupun pemerintah tentu saja memiliki mekanisme yang jelas dan transfaran.
“Semua pekerjaan harus memperhitungkan dampak lingkungan dan SDM Putra Daerah untuk berkoordinasi agar ketika ada keluhan dapat membantu mancarikan solusi antara perusahaan dengan masyarakat sekitar," pungkasnya.
Reporter : cs
![]() |
Pasalnya proyek infrastruktur jalan yang dikerjakan oleh PT. Sogisa Bangun Sejahtra tidak nampak memasang papan informasi sehingga menuai beragam pertanyaan?.
"Kami bertanya-tanya, apakah ini proyek dari PT. Cemindo yang berada di wilayah kami atau dari pemerintah," ungkap salah seorang warga Desa Darmasari yang enggan namanya disebutkan, Senin (4/5/2018).
Selain itu, masih katanya, kami juga bertanya-tanya seberapa besar anggaran untuk pembangunan jalan disini.
Selain tidak nampak ada pemasangan papan informasi publik dikawasan areal proyek tersebut, adapula persoalan lain yang timbul dari para pekerja yang mengeluhkan soal pembayaran upah kerja yang selalu tidak tepat waktu.
"Upahnya murah ditambah suka lambat tidak tepat waktu juga," ungkap salah satu pekerja yang minta namanya di sembunyikan.
Keluhan yang sama dirasakan oleh pengusaha yang turut dalam pengadaan bahan material pada proyek jalan tersebut.
Keterlambatan dalam pembayaran membuat para pengusaha tidak bisa memutar modal dan terpaksa harus berhutang barang kepada pengusaha lain.
"Jadi kami yang sekarang di tekan oleh pemilik barang untuk segera melunasi pembayaran barang yang kami ambil," bebernya.
Terpisah, Gunawan Aktivis Ormas Jarum di Lebak Selatan mengaku telah menerima keluhan masyarakat yang merasa terganggu oleh kebisingan dari keberadaan tempat perakitan besi di Kampung Ciwaru RT. 02/08.
"Sudah banyak warga yang mengeluh namun saya sendiri belum tau secara mendalam tentang proyek itu, karena belum ada koordinasi sehingga saya harus mempelajari dulu dilapangan seperti apa,” cetusnya.
Menurut Guanawan, setiap pekerjaan baik milik swasta maupun pemerintah tentu saja memiliki mekanisme yang jelas dan transfaran.
“Semua pekerjaan harus memperhitungkan dampak lingkungan dan SDM Putra Daerah untuk berkoordinasi agar ketika ada keluhan dapat membantu mancarikan solusi antara perusahaan dengan masyarakat sekitar," pungkasnya.
Reporter : cs
:
comment 0 komentar
more_vert