MITRAPOL.com - Daerah kawasan Pelabuhan Teluk Bayur mulai banyak di temukan pungutan-pungutan liar. Jajaran Polresta Padang menangkap sembilan orang pelaku pungli, di kawasan pelabuhan ini.
Menurut Kapolresta Padang, Kombes Pol Yulmar Try Himawan, bahwa penangkapan sembilan pelaku pungli yang meresahkan sopir-sopir di kawasan Teluk Bayur tersebut, berdasarkan informasi warga kepada pihaknya perihal pungli tersebut.
“Para pelaku ditangkap berdasarkan informasi dari masyarakat yang menyebutkan oknum-oknum tersebut sering membuat resah,” jelas Kapolres saat menggelar jumpa pers di Mapolresta Padang, Jumat (03/08/18).
Ia juga menjelaskan bahwa sembilan pelaku berinisial MH, ME, J, F, R, CH, Rd, AC, dan W, ditangkap sekitar pukul 14.00 WIB dan berhasil mengamankan barang bukti hasil pungli berupa uang tunai sebesar Rp.11.950.000. “Mereka awalnya berdalih menyusun truck-truck tersebut, kemudian memungut uang dengan dalih biaya dongkrak, antre, parkir, upah bongkar, fasilitas air mineral, dan sabun cuci yang dijual dengan harga tidak wajar. Dari tiap-tiap truk dipungut uang sebesar Rp.125.000 sampai Rp.135.000,” sambung Kapolres.
Lebih lanjut dijelaskan Kapolres, bahwa dari pengakuan para pelaku ini, mereka melakukan kegiatan tersebut baru sekitar satu minggu.
“Kita akan tindak tegas setiap pelaku yang meresahkan masyarakat, tentunya sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujar Kapolres.
Reporter : efrizal
 |
Menurut Kapolresta Padang, Kombes Pol Yulmar Try Himawan, bahwa penangkapan sembilan pelaku pungli yang meresahkan sopir-sopir di kawasan Teluk Bayur tersebut, berdasarkan informasi warga kepada pihaknya perihal pungli tersebut.
“Para pelaku ditangkap berdasarkan informasi dari masyarakat yang menyebutkan oknum-oknum tersebut sering membuat resah,” jelas Kapolres saat menggelar jumpa pers di Mapolresta Padang, Jumat (03/08/18).
Ia juga menjelaskan bahwa sembilan pelaku berinisial MH, ME, J, F, R, CH, Rd, AC, dan W, ditangkap sekitar pukul 14.00 WIB dan berhasil mengamankan barang bukti hasil pungli berupa uang tunai sebesar Rp.11.950.000. “Mereka awalnya berdalih menyusun truck-truck tersebut, kemudian memungut uang dengan dalih biaya dongkrak, antre, parkir, upah bongkar, fasilitas air mineral, dan sabun cuci yang dijual dengan harga tidak wajar. Dari tiap-tiap truk dipungut uang sebesar Rp.125.000 sampai Rp.135.000,” sambung Kapolres.
Lebih lanjut dijelaskan Kapolres, bahwa dari pengakuan para pelaku ini, mereka melakukan kegiatan tersebut baru sekitar satu minggu.
“Kita akan tindak tegas setiap pelaku yang meresahkan masyarakat, tentunya sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujar Kapolres.
Reporter : efrizal
:
comment 0 komentar
more_vert