MITRAPOL.com - Penyalahgunaan Narkotika dan Obat, Bahan Berbahaya (Narkoba) di lingkungan pelajar dan mahasiswa serta masyarakat luas di wilayah DKI Jakarta, sudah berada pada tingkat mengkhawatirkan yang terjadi saat ini menjadi polemik yang nyata. Pencegahan untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba harus intensif dilakukan dari lingkungan sekolah dan kampus.
Polres Metro Jakarta Barat jajaran Polda Metro Jaya mengadakan seminar anti narkoba dengan tema "Mahasiswa Sebagai Garda Terdepan Dalam Mewujudkan Kampus Bersih dari Narkoba" di Kampus Universitas Mercu Buana, Jalan Meruya Selatan, Kelurahan Meruya, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Senin(13/08/2018).
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi SIK, MH menerangkan, lebih dari lima puluh persen pengguna narkoba berada pada usia 25 tahun ke bawah. Artinya, lebih banyak pelajar dan mahasiswa serta masyarakat luas yang melakukan penyalahgunan tersebut.
Kombes Pol Hengki Haryadi. SIK, MH memberikan pendalaman materi tentang bahaya narkoba yang sungguh luar biasa menyerang terorisme dan radikalisme, konflik sosial dan narkoba.
Menurut Kapolres, mahasiswa sebagai agen intelektuar muda merupakan garda terdepan sebagai agen perubahan, sekaligus generasi penerus bangsa. Maka penting bagi mereka untuk mendapatkan pemahaman dan wawasan yang lebih luas tentang bahaya dari penyalahgunaan narkoba,"papar Kombes Pol Hengki Haryadi.
"Dalam sehari Polres Metro Jakarta Barat menangkap 3 pelaku penyalahgunaan narkoba, 56 persen diantaranya adalah remaja,"Ucap Hengki
Masih lanjutnya, di wilayah Jakarta Barat ada 2 wilayah yang menjadi zona merah narkoba yaitu kampung Boncos dan Kompleks Ambon Cengkareng Jakarta Barat. Salah satunya, pada saat petugas kepolisian melakukan patroli cipta kondisi menemukan adanya peredaran narkoba sebagai satu sistem yaitu one servis para konsumen yang datang sudah disiapkan tempat maupun peralatan untuk para konsumen yang datang
"Para pelaku kriminal yang terjadi di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Barat baik kasus jambret tenda orange atau pun kasus kejahatan jalanan lainnya, setelah kita melakukan analisa rata-rata mereka semua para pelaku dalam pengaruh narkoba. Terlihat dari para pelaku Kriminal yang kami ungkap diprediksi 90 persen dalam pengaruh para sindikat narkoba,"lanjut Kapolres.
Hengki menambahkan, para pelaku narkoba saat ini menggunakan sistem 'Drugs Desaigner' dimana para pelaku narkoba saat ini sudah mengadopsi dan meneliti campuran-campuran senyawa-senyawa kimia dalam proses pembuatan narkoba yang lebih mudah dihasilkan.
Belum lama ini Polres Metro Jakarta Barat Berhasil mengungkap home industri pembuatan narkoba jenis sabu di wilayah Tangerang dalam pembuatannya ditemukan fenomena yang unik dimana dalam proses pembuatan narkoba ini dengan bahan dasar obat tablet yang mudah didapat di pasaran,"kata Kapolres Metro Jakarta Barat.
"Ironisnya lagi sabu yang dihasilkan berkualitas terbaik,"tambahnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Erick Frendriz, Sik, Msi menjelaskan, narkoba merupakan kepanjangan dari narkotika dan obat-obatan terlarang dalam narkoba ini ada yang bersifat alami maupun semi sintetis.
"Berbagai macam bentuk narkoba dan dampak yang ditimbulkannya dalam penyalahgunaan narkoba tersebut ada ganja, sabu, heroin, pil ecstasi, Pil PCC," jelasnya.
Dalam sesi tanya jawab, Budan salah satu mahasiswa dari fakultas hukum memberikan pertanyaan barang bukti narkoba yang disita oleh petugas itu dikemanakan
Dalam jawabannya, Kapolres Metro Jakarta Barat menerangkan, adanya prosedur - prosedur hukum dalam rangka melengkapi administrasi penyidikan baik itu dengan cara dimusnahkan untuk menghindari dari penyalahgunaan narkoba lainnya.
Dwi salah satu mahasiswi fakultas bisnis dan ekonomi memberikan pertanyaan masih banyak ditemukan di medsos tentang adanya fenomena hirup lem
Hengki menjelaskan, saat ini sudah banyak berkurang tentang adanya fenomena para pelaku yang kerap hirup lem
"Untuk pencegahan peredarannya menjadi ranah kepolisian, namun yang harus ditekankan adalah kepada individunya, dan agar orang tua di rumah lebih aware,"tutup Kombes Pol Hengki Haryadi. SIK, MH.
Hadir dalam kegiatan tersebut dihadiri sekitar 400 mahasiswa baru Universitas Mercu Buana, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Erick Frendriz. Sik, MSi , Kasat Intelkam AKBP Yuniar. SIK, Kasat Binmas AKBP Lilik Haryati. SH, MH, dan para Kapolsek jajaran
Reporter : sugeng
Editor : andrey
Polres Metro Jakarta Barat jajaran Polda Metro Jaya mengadakan seminar anti narkoba dengan tema "Mahasiswa Sebagai Garda Terdepan Dalam Mewujudkan Kampus Bersih dari Narkoba" di Kampus Universitas Mercu Buana, Jalan Meruya Selatan, Kelurahan Meruya, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Senin(13/08/2018).
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi SIK, MH menerangkan, lebih dari lima puluh persen pengguna narkoba berada pada usia 25 tahun ke bawah. Artinya, lebih banyak pelajar dan mahasiswa serta masyarakat luas yang melakukan penyalahgunan tersebut.
Kombes Pol Hengki Haryadi. SIK, MH memberikan pendalaman materi tentang bahaya narkoba yang sungguh luar biasa menyerang terorisme dan radikalisme, konflik sosial dan narkoba.
Menurut Kapolres, mahasiswa sebagai agen intelektuar muda merupakan garda terdepan sebagai agen perubahan, sekaligus generasi penerus bangsa. Maka penting bagi mereka untuk mendapatkan pemahaman dan wawasan yang lebih luas tentang bahaya dari penyalahgunaan narkoba,"papar Kombes Pol Hengki Haryadi.
"Dalam sehari Polres Metro Jakarta Barat menangkap 3 pelaku penyalahgunaan narkoba, 56 persen diantaranya adalah remaja,"Ucap Hengki
Masih lanjutnya, di wilayah Jakarta Barat ada 2 wilayah yang menjadi zona merah narkoba yaitu kampung Boncos dan Kompleks Ambon Cengkareng Jakarta Barat. Salah satunya, pada saat petugas kepolisian melakukan patroli cipta kondisi menemukan adanya peredaran narkoba sebagai satu sistem yaitu one servis para konsumen yang datang sudah disiapkan tempat maupun peralatan untuk para konsumen yang datang
"Para pelaku kriminal yang terjadi di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Barat baik kasus jambret tenda orange atau pun kasus kejahatan jalanan lainnya, setelah kita melakukan analisa rata-rata mereka semua para pelaku dalam pengaruh narkoba. Terlihat dari para pelaku Kriminal yang kami ungkap diprediksi 90 persen dalam pengaruh para sindikat narkoba,"lanjut Kapolres.
Hengki menambahkan, para pelaku narkoba saat ini menggunakan sistem 'Drugs Desaigner' dimana para pelaku narkoba saat ini sudah mengadopsi dan meneliti campuran-campuran senyawa-senyawa kimia dalam proses pembuatan narkoba yang lebih mudah dihasilkan.
Belum lama ini Polres Metro Jakarta Barat Berhasil mengungkap home industri pembuatan narkoba jenis sabu di wilayah Tangerang dalam pembuatannya ditemukan fenomena yang unik dimana dalam proses pembuatan narkoba ini dengan bahan dasar obat tablet yang mudah didapat di pasaran,"kata Kapolres Metro Jakarta Barat.
"Ironisnya lagi sabu yang dihasilkan berkualitas terbaik,"tambahnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Erick Frendriz, Sik, Msi menjelaskan, narkoba merupakan kepanjangan dari narkotika dan obat-obatan terlarang dalam narkoba ini ada yang bersifat alami maupun semi sintetis.
"Berbagai macam bentuk narkoba dan dampak yang ditimbulkannya dalam penyalahgunaan narkoba tersebut ada ganja, sabu, heroin, pil ecstasi, Pil PCC," jelasnya.
Dalam sesi tanya jawab, Budan salah satu mahasiswa dari fakultas hukum memberikan pertanyaan barang bukti narkoba yang disita oleh petugas itu dikemanakan
Dalam jawabannya, Kapolres Metro Jakarta Barat menerangkan, adanya prosedur - prosedur hukum dalam rangka melengkapi administrasi penyidikan baik itu dengan cara dimusnahkan untuk menghindari dari penyalahgunaan narkoba lainnya.
Dwi salah satu mahasiswi fakultas bisnis dan ekonomi memberikan pertanyaan masih banyak ditemukan di medsos tentang adanya fenomena hirup lem
Hengki menjelaskan, saat ini sudah banyak berkurang tentang adanya fenomena para pelaku yang kerap hirup lem
"Untuk pencegahan peredarannya menjadi ranah kepolisian, namun yang harus ditekankan adalah kepada individunya, dan agar orang tua di rumah lebih aware,"tutup Kombes Pol Hengki Haryadi. SIK, MH.
Hadir dalam kegiatan tersebut dihadiri sekitar 400 mahasiswa baru Universitas Mercu Buana, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Erick Frendriz. Sik, MSi , Kasat Intelkam AKBP Yuniar. SIK, Kasat Binmas AKBP Lilik Haryati. SH, MH, dan para Kapolsek jajaran
Reporter : sugeng
Editor : andrey
:
comment 0 komentar
more_vert