MITRAPOL.com - Sebanyak 138 warga Desa Namara Kecamatan Aru Tengah Kabupaten Kepulauan Aru mengalami Keracunan akibat menkomsumsi ayam yangn diduga berformalin saat menghadiri resepsi Babtisan yang dilakukan oleh keluarga Markus Matulesy pada hari Minggu (19/8/2018).
Seusai acara tersebut para korban mengalami pusing dan muntah-muntah terutama anak-anak dan balita. “Julian Pipy salah satu warga yang keracunan saat dihubungi via seluler mengatakan sehubungan dengan konsumsi ayam pada hajatan yang dilakukan Keluarga Matulesy dan dirinya langsung lemas dan muntah-muntah,kataJulian Pipi.
Chay Oraeli satu-satunya tenaga medis yang bertugas di Desa itu kewalahan menghadapi ratusan warga yang keracunan itu dan dirinya katakana kejadian ini secara tiba-tiba dan berusaha menangani sebatas kemampuannya, dikarenakan keterbatasanstok obat-obatan, ungkap Oraeli yang dihubungi via selulernya.
Setelah mendapat informasi dari masyarakat setempat terkait kejadian tersebut, Wakil Bupati Kepulauan Aru Muin Sogalrey yang saat itu berada di Ambon langsung menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Nita Uniplaita dan Kapus Benjina Salay untuk segera melakukan penanganan Medis dan salay Kapus Benjina saat dihubungi reporter Mitrapol.com mengatakan setelah menerima laporan dari salah seorang Wartawan bahwa ada puluhan Warga Desa Namara Keracunan ayam berformolin maka pihak Puskesmas benjina langsung menujuh tempat kejadian dan pada saat yang bersamaan dirinya mendapat perintah dari Wakil Bupati Kepulauan Aru untuk melakukan penanganan medis terhadap para korban tersebut, jelas Salay Kapuskesmas Benjina.
Salay juga menambahkan bahwa ketika Timnya tiba di Desa Namara langsung melakukan penanganan medis dengan obat-obatan yang dibawah namun yang keracunan cukup banyak dan dirinya memastikan bahwa ayam yang dikonsumsi itu terkandung formalin yang cukup tinggi mengakibatkan terjadi keracunan bagi warga setempat, kata Salay.
Untuk itu Salay menghimbau kepada masyarakat Kepulauan Aru agar berhati-hati dalam membeli ayam potong yang sudah diawetkan, tutupnya.
nor safsafubun
:
comment 0 komentar
more_vert