MASIGNCLEANSIMPLE101

Komnas Anak Kutuk Teroris Pembunuh Anak

MITRAPOL.com - Komnas Perlindungan Anak berkunjung ke Samarinda dan mendatangi RS AW Sjahranie Samarinda, Selasa (15/11). Dalam kunjungan nya itu, Komnas Anak mengutuk keras perbuatan teroris yang menewaskan Intan Marbun (3) dan melukai tiga bocah lain di Gereja Oikumene Sengkotek Samarinda.



Ketua Umum KPAI, Aris Merdeka Sirait, mengatakan, Tidak bisa memaafkan tindakan teror yang mencelakai bahkan merenggut kehidupan anak-anak secara paksa. Sebab, pelaku tidak boleh dibiarkan berkeliaran lagi.

“Ini peristiwa kejahatan, ditambah lagi kejahatan anak. Kami mengecam dan mengutuk keras tindakan terorisme ini, pelaku sudah merenggut hak-hak hidup anak-anak dan melukai serta memberikan bekas di hati dan disekujur tubuh semua korban,” tegasnya.

Menurut Arist, kedatangannya di Samarinda adalah untuk melihat kondisi anak-anak yang menjadi korban. Pihaknya menyesalkan kematian Intan Marbun (3) karena luka menderita luka bakar 75 persen di tubuhnya. “Bocah Intan telah tewas, sementara bocah Trinity menderita luka bakar 50 persen. Masih ada dua korban lagi yang akan dikirim ke RS AW Sjahranie ini. Hal ini tidak boleh terjadi lagi, jangan rebut hak-hak hidup anak-anak Indonesia,” himbaunya.

Pelaku terduga teroris, lanjutnya, harus dididik untuk menghormati anak-anak. Pasalnya, hanya orang biadab yang tega merebut hak hidup anak-anak dengan paksa. Kami tidak memaafkan pelaku teror yang sudah mencelakai anak-anak bahkan menewaskan seorang bocah perempuan.

Sementara itu, Aris juga mengapresiasi RS AW Sjahranie yang merawat Bocah Trinity hingga menunjukkan adanya perubahan kondisi. “Bocah Trinity yang menderita luka bakar sudah melewati masa krisis. Tadinya dokter bilang 10 hari, tapi kini dia sudah agak membaik. Saya apresiasi RS ini, untuk memberikan pelayanan terbaik bagi anak-anak kami,” tandasnya.

Hal senada disampaikan, praktisi dan aktivis perlindungan anak Kaltim dan Presiden Serikat Pemuda Rakyat Kritis Idealis (Separatis), Andi Busman turut mengutuk keras aksi bom yang terjadi di Gereja Oikumene Sengkotek.

“Saya bersama rombongan aktivis dan pegiat perlindungan anak menganggap kejahatan ini adalah biadab dan menyesatkan karena merebut hak hidup jiwa yang tidak bersalah, terlebih anak-anak yang menjadi korban. Oleh karenanya ini harus di hentikan dan diakhiri. Stop radikalisme dan stop kejahatan terhadap anak yang menjadi korban,” pungkas Andi Busman. znd
:
Unknown

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
-_-
(o)
[-(
:-?
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
$-)
(y)
(f)
x-)
(k)
(h)
(c)
cheer
(li)
(pl)