MASIGNCLEANSIMPLE101

Deputi Pencegahan BNN RI : Indonesia Darurat Proxy War Narkotika

MITRAPOL.com - Deputi Pencegahan BNN RI, Brigjen Pol. Drs Ali Johardi Wirogioto SH menghadiri acara Munas ke-5 Organisasi Bersama (Badan Kerjasama Sosial Anti Madat) di gedung Is Plaza, Jl. Pramuka Raya Jakarta Timur, Sabtu (17/12/2016) kemarin. 



Dalam sambutannya Brigjen Pol. Drs Ali Johardi Wirogioto SH mengatakan tentang bahaya narkoba di kalangan masyarakat pelajar dan mahasiswa. “Sangat disayangkan kurang selektif nya penanganan ditingkat daerah untuk menangani kasus narkoba maka kami siap bekerjasama dengan awak media seperti Mitrapol sebagai mitra kerja yang memberikan informasi kepada publik maka dengan itu saya meminta kerjasamanya agar terus ditingkatkan demi memberantas Narkoba,” ucap Ali.

Brigjen Pol. Drs Ali Johardi Wirogioto SH, kembali mengingatkan Indonesia punya masalah serius dalam peredaran narkoba. Kalau bicara narkoba, satu minggu tidak selesai, dan makin bicara narkoba, makin merinding kalau mengetahui bagaimana sesungguhnya narkoba itu. “Di era modern ini narkoba sudah layaknya perang. Karena perang di era modern tidak lagi menggunakan senjata, maka dalam konteks narkoba perang yang digunakan adalah perang candu,” jelasnya.

(dari kiri) Reporter mitrapol.com bersama Brigjen Pol. Drs Ali Johardi Wirogioto SH 
Dengan mudahnya Inggris menguasai Tiongkok, karena seluruh pasukan Tiongkok semua sudah terkontaminasi dengan candu, sehingga Inggris masuk tanpa perlawanan. Sekarang itu yang terjadi dengan negara kita, “Perang candu yang dirujuk Buwas terjadi antara Inggris dan Tiongkok di masa lalu. Perang candu antara Inggris dan Tiongkok itu terbagi dua periode, yakni 1839-1842 dan 1856-1860. Perang candu atau opium dilakukan Inggris karena begitu banyaknya masyarakat Tiongkok yang tertarik untuk mengonsumsi candu,” paparnya.

Sementara Tiongkok di bawah Dinasti Qing, melarang keras peredaran candu‎. Alhasil, pedagang-pedagang Eropa, utamanya Inggris, melakukan perdagangan candu ke Tiongkok melalui jalur ilegal. Mereka menyelundupkan candu ke sejumlah wilayah Tiongkok, di mana wilayah-wilayah itu pada akhirnya berhasil dikuasai Inggris, salah satunya Hong Kong.

Karena itu, Buwas selaku Kepala BNN RI perlu mengingatkan lagi bahaya narkoba di era modern ini. Mengingat, dalam catatan BNN, belasan ribu pemuda Indonesia meninggal dunia karena narkoba. "Lima belas ribu pemuda Indonesia meninggal pertahun. Setiap hari 45-50 orang meninggal. Ini generasi muda produktif dan generasi ke depan. Narkotika bukan sekadar peredaran penyalahgunaan, tapi merupakan satu bentuk proxy war," ujar dia.

"Ini fakta bahwa Indonesia merupakan pangsa pasar terbesar narkoba. Ada 11 Negara penyuplai narkoba ke negara kita, itu jumlahnya besar sekali. Ini sudah sangat bahaya, serius. Karena sekarang narkoba sudah sampai lini terbawah, bahkan sekarang pengguna sudah sampai generasi anak-anak TK,” tutup Deputi Pencegahan BNN RI ini. agus

:
Unknown

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
-_-
(o)
[-(
:-?
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
$-)
(y)
(f)
x-)
(k)
(h)
(c)
cheer
(li)
(pl)