MITRAPOL.com - Kurangnya ketersediaan telur selama kurang lebih dua pekan terakhir, membuat harga telur melonjak tinggi hingga menembus Rp.100 ribu per raknya.
![]() |
Seorang pedagang di Pasar Sentral Karang Tumaritis Nabire, Siti Aisyah saat ditemui, Kamis (20/7/2017), menuturkan bahwa sudah dua pekan terakhir para pedagang tersebut tidak menjual telur.
"Padahal, kata dia, harga dihari biasa hanya Rp. 45 ribu hingga paling mahal Rp.60 ribu," katanya.
Ditempat terpisah, Kepala Bidang Distribusi dan Promosi, Dinas Perdagangan Kabupaten Nabire, Yosias Wihawari, mengatakan kekosongan tersebut terjadi karena ada beberapa kapal yang terlambat masuk dan ada juga yang naik dock.
"Jelas itu yang membuat harga telur antar pulau tersebut naik, pantauan kami dilapangan harga jualnya ada diangka Rp. 85 ribu hingga Rp. 100 ribu satu raknya," ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, memang ada telur lokal yang hargannya lebih murah dikisaran Rp. 55 ribu hingga Rp. 60 ribu, namun ketersediaannya masih sangat kurang.
"Selain itu juga ukurannya yang lebih kecil, sehingga mungkin masyarakat kurang meminatinya," jelasnya.
Reporter : ady manopo
:
comment 0 komentar
more_vert