MITRAPOL.com – Sungguh sangat memprihatinkan sekali home industri yang ada di Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang Jawa Tengah di duga tidak mengkantongi izin, serta di duga tidak melalui prosedur yang layak di karenakan tata dan aturan tidak di laksanakan semesti nya.
![]() |
Ilustrasi |
Seperti pembuangan limbah yang tidak di perhatikan ini sangat merugikan masyarakat khusus nya bagi warga sekitar yang berprofesi sebagai petani. Hal ini berdampak pada hasil panen karena berpengaruh di air yang secara tidak langsung mencemari, akibat pencucian Levis di Desa Botekan dan Desa Samong Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, sedangkan pabrik Tahu dan Tempe di Kauman Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang.
Pada saat di temui pihak pabrik mengatakan, bahwa mereka hanya Izin pada Muspida setempat, Jumat (4/8/2017).
Dengan ada nya home industri seperti ini sangat merugikan masyarakat dan warga tentu nya. Desa Kauman Desa Samong dan Desa Botekan dengan hasil panen padi gagal dan air sumur yang di gunakan untuk mandi dan minum tidak bisa di gunakan di karenakan Limbah hasil sisa produksi di proses dengan tidak benar atau semestinya sesuai aturan. Sementara warga dengan terpaksa untuk kebutuhan air sehari-hari mereka membeli dari pedagang keliling yang menjual air bersih.
Salah satu warga yang tidak mau di sebut nama nya mengatakan, sangat mengeluh dengan adanya pencucian Levis dan Pengolahan Tahu dan Tempe yang ada di Kecamatan Ulujami Desa Botekan Desa Samong serta Desa Kauman, dirinya merasa ketakutan untuk berkomentar tentang masalah pencucian Levis dan pengolahan Tahu Tempe ini.
"Hal ini kenapa di biarkan selama ini dan dari pihak Kabupaten Pemalang sendiri diduga tidak pernah melakukan survei atau penuyuluhan dan pembinanan sehingga terkesan di biarkan begitu saja dan merasa tidak peduli,” ujarnya.
Padahal, masih katanya, Limbah seperti ini sangat membahayakan bagi air yang sudah tercampur bila di konsumsi untuk di minum, karena mengandung zat beracun jika di konsumsi oleh manusia.
Dan pada hari yang sama seorang Pemuda warga sekitat mengatakan, "Iya mas pencucian levis itu kenapa limbah nya di alirkan kesawah padahal sering para petani gagal panen dan air sumur pun tidak bisa di gunakan dan rasa nya sedikit gimana gitu kalau saya masak ambil air dari sumur rumah saya sendiri, dengan terpaksa saya beli air yang keliling, dan di kala tidak punya uang saya terpaksa ambil atau minta air dari saudara yang rumah nya jauh jarak dari Home Industri tersebut," ungkapnya.
Dengan demikian, lanjutnya, dimohon dari pihak Dinas Kabupaten Pemalang khusus nya Dinas Lingkungan Hidup untuk segera bertindak dan di Evaluasi agar masyarakat tidak merasa di rugikan dan menguntungkan pihak-pihak tertentu.
"Memang saya sudah laporkan ke Kepala Desa tetapi hanya janji dan janji akan di stop dan segera di tutup," ungkap pemuda yang tidak mau di sebutkan nama nya ini.
Reporter : irul
:
comment 0 komentar
more_vert