MITRAPOL.com - Meskipun pernah ditegur saat di lakukan sidak oleh Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan serta Wabup Amrizal Dt. Rajo Medan, ketika melakukan sidak beberapa waktu yang lalu.
![]() |
Ketua DPD Pekat IB Kabupaten Dharmasraya, Efrizal |
Namun pengerjaan proyek jembatan yang terletak di kenagarian Sikabau tepatnya di Jorong Bukit Barangan Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya yang sumber dana dari APBD Kabupaten Dharmasraya tahun anggaran 2017, dengan anggaran sebesar Rp.2135.000.000 yang pengerjaanya dilaksanakan oleh CV. Arima Tehnik dengan kontraktor pelaksana BAKRI tampaknya teguran itu tidak di indahkan.
Pasalnya, terbukti sampai saat ini tidak ada kelihatan tanda-tanda akan di bongkarnya kembali pondasi pengaman penambahan kedalaman galian oleh pihak kontraktor tersebut.
Menyangkut hal tersebut, salah seorang tokoh masyarakat Sikabau inisial HN mengukapkan rasa kekesalannya.
“Hanya mencari keuntungan semata kalau begini. Menurut saya, ini kontraktor pelaksana benar-benar mencari keuntungan besar dari proyek jembatan ini. Tampaknya tidak ada itikad baik untuk memacu kepada pelaksanaan pekerjaan yang berkualitas,” tukasnya.
Dirinya menambahkan, seperti contoh, adanya cor-coran tiang yang terlihat berlubang meski baru beberapa minggu saja dikerjakan. “Itu terlihat dari tiang jembatan yang di pasang. Masa dalam beberapa minggu di kerjakan sudah kelihatan lubang akibat di kikis air. Bahkan kontraktor hanya sekali dalam setengah bulan datang untuk melihat pekerjaan ini," tambahnya.
Bahkan, menurutnya, pengawasan dari dinas Bina Marga atau PU Kabupaten Dharmasraya terlihat sangat jarang sekali datang kelokasi proyek ini.
Secara terpisah, Andar, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Dharmasraya ketika di datangi awak media ke kantornya, tak pernah bisa memberi waktu untuk menjelaskan atau memberikan tanggapannya mengenai pelaksanaan pekerjaan proyek jembatan tersebut.
Menyikapi hal itu, Efrizal Ketua Ormas Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT-IB) Kabupaten Dharmasraya angkat bicara, dirinya mengatakan bahwa pengerjaan proyek jembatan tersebut terkesan asal jadi. Serta tak sesuai standar proyek.
“Sama sekali tidak ada tanda-tanda penambahan galian untuk pasangan pondasi, serta kelihatan sekali tidak sesuai dengan skala gambar yang di lihat oleh Bupati serta Wabup saat melakukan sidak kelokasi proyek ini,” terang Efrizal.
Sebenarnya ada apa antara dinas PU dengan kontraktor pelaksana?, lanjutnya, dengan tidak di responnya oleh Kabid Bina Marga ataupun teguran kepada kontraktor pelaksana?. “Sebab sebagai kontraktor pelaksana pekerjaan proyek tersebut, terang-terangan memperlihatkan atau mengabaikan sidak serta teguran dari Bupati dan Wakil Bupati yang menjabat sekarang,” ujarnya.
Efrizal menegaskan, kalau pemerintah serta dinas terkait, tidak mengambil langkah-langkah tegas dalam hal ini, akan menimbulkan citra serta kualitas kepemimpinan di Kabupaten Dharmasraya ini menjadi buruk serta akan berpengaruh kepada kemajuan daerah kita sendiri.
“Jadi harapan kita semua, sebelum terlambat. Kepada Kepala OPD yang tidak layak untuk membantu kinerja kepala daerah sebaiknya di ganti saja dengan yang lain. Harapan kita semua semoga secepatnya ada tindakan atau langkah-langkah yang akan segera di ambil oleh pemerintah,” pungkasnya.
Reporter : ef
:
comment 0 komentar
more_vert