MASIGNCLEANSIMPLE101

Ketua Lemtari Banten : Jangan Sampai Kita Dirusak Politik Adu Domba

MITRAPOL.com - Dalam dialog lintas Generasi Muda se Banten yang bertempat di kantor DPW-Lemtari Provinsi Banten, belum lama ini, Selasa (21/11/2017).

Chandra Mahar Dhika

Chandra Mahar Dhika, SE.MM Ketua Lembaga Tinggi Masyarakat Adat Republik Indonesia (Lemtari) Provinsi Banten yang juga Wakil Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Pemuda Panca Marga (DPP-PPM), Menyampaikan sikap dan pernyataan keprihatinannya terhadap Generasi Bangsa yang kurang memahami Masyarakat Adat dan Hukum Adat terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

Menurut Chandra, bahwa Kearifan Lokal sangat bersentuhan sekali dengan Adat Istiadat di setiap daerah sebagai Benteng Pertahanan dalam Culture Bangsa Indonesia yang beraneka ragam sebagai kekuatan lokal dalam menyikapi Bangsa Asing terhadap Perang Proxy War.

"Sekarang kita sudah mulai merasakan dimana mana sudah mulai terjadi kesenjangan antara si miskin dan si kaya dan mulai banyak perpecahan antara parpol dan ormas, OKP menjadi dualisme dan mengakibatkan "de vide at impera" sekarang terjadi di masa saat ini," tegasnya.

Dijelaskannya, Ini adalah masalah klasik sejak zaman belanda bahwa strategi pecah belah sudah ada dan kita wajib memberikan pencerahan terhadap pemerintah agar adat istiadat dan kearifan lokal harus di kedepankan sebagai cikal bakal Hukum Adat untuk memberikan efek jera kepada para pelaku Perusak bangsa dan Penghianat bangsa dan Hukum adat sebagai solusinya.



“Bangsa Indonesia sekarang jika tidak di obati kembali kepada marwah hukum adat sebagai garda terakhir maka Indonesia akan terjadi Gejolak multidimensial terhadap perpecahan adu domba yang di setting oleh orang asing tanpa kita sadari!. Dan ini sangat serius perlu di sikapi dan dibuatkan peraturan adat nasional (Perdatnas) sebagai penyeimbang Hukum Agama dan Hukum UUD 1945,” papar Chandra.

Selaku Ketua DPW-LEMTARI Provinsi Banten yang juga Wasekjen DPP-PPM, dirinya mengajak semua elemen bangsa untuk menggalang persatuan yang solid agar tidak terpengaruh oleh politik adu domba dan proxy war dengan mengedepankan kearifan lokal dan melestarikan Hukum Adat di setiap penjuru wilayah Indonesia sebagai filter dan Benteng Sishamkanrata terhadap strategi asing dalam proxy war tersebut.

"Kalau bukan kita siapa lagi?, kalau bukan sekarang kapan lagi?, untuk menjaga Bangsa dan negara Indonesia sesuai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam Bingkai NKRI!" pungkasnya.

Reporter : herman heritage
Editor : andrey



:
Unknown

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
-_-
(o)
[-(
:-?
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
$-)
(y)
(f)
x-)
(k)
(h)
(c)
cheer
(li)
(pl)