MITRAPOL.com - Tokoh Masyarakat dan Warga Jujuhan tak henti-hentinya dibuat kesal oleh pihak Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat yang sering sekali membangun jalan masuk ke wilayah Jujuhan tanpa ada rasa bahwa daerah itu masih dalam sengketa batas seperti di kutip dari (pulbaket).
![]() |
Masih dalam pengumpulan data dan keterangan (pulbaket) dalam hal masalah ini bisa di lihat mulai dari pembangunan jalan dari perumahan sampai ke Sirih Sekapur. Perkembangan dan pembangunan jalan aspal dari Tugu Selamat Datang Provinsi Jambi tembus ke perumahan di Sungai Rumbai.
Bahkan beberapa hari ini, kontraktor dari pihak Dharmasraya, Sumbar melakukan pembukaan dan pelebaran jalan dari Tugu Selamat Datang Provinsi Jambi hingga ke wilayah Tugu Selamat Datang Provinsi Sumbar yang masih masuk ke wilayah Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi.
Ketua Tim Tapal Batas Jujuhan Bungo Khairul Saleh menjelaskan pihak sumbar sudah melanggar perjanjian.
"Jelas mereka melanggar, karena keputusan di Hotel Pusako Bukittinggi dan di Jambi bahwa titik tapal batas di Bengkel Batu Elang. Nah sekarang mereka sudah bangun pelebaran jalan yang sudah melewati Bengkel Batu Elang yang sudah masuk wilayah Jujuhan, Bungo, Jambi," tegas Khairul Saleh pada awak media belum lama ini.
Dikatakan lebih lanjut, Sekarang kami berharap pada pihak Pemkab Bungo dan Pemprov Jambi untuk mengambil tindakan tegas dan turun ke lapangan supaya tidak ada terjadi masalah di lapangan.
“Saya sebagai pihak Tim Tapal Batas Jujuhan Bungo dan Sungai Rumbai sangat menyayangkan hal ini," kata Tokoh Masyarakat Jujuhan ini.
Sementara itu Muklis selaku Tokoh Adat Jujuhan menegaskan, bahwa dirinya sangat menyayangkan atas tindakan pihak Kabupaten Dharmasraya, Sumbar yang membangun hingga ke wilayah Jujuhan.
"Tentunya pengerjaan pelebaran jalan ini sama dengan mengobok-obok wilayah kami," tegas Muklis.
Muklis berharap peran masyarakat setempat dan Pemkab Bungo serta Provinsi Jambi turun ke lapangan karena sudah ada keputusan di Hotel Pusako Bukittinggi dan Jambi.
"Namun pihak Sumbar sudah melanggar keputusan ini," ujar Muklis geram.
Pantauan di lapangan terlihat alat berat dari Sumbar sedang mengerjakan pelebaran jalan di wilayah Sirih Sekapur Jujuhan dan tidak adanya pengawas dari pengerjaan jalan, juga tidak ada juga terpasang papan proyek itu menimbulkan banyak pertanyaan di masyarakat luas khusus nya yang berada di daerah tapal batas ini.
Reporter : efrizal
Editor : andrey
:
comment 0 komentar
more_vert