MASIGNCLEANSIMPLE101

Jhon NR Gobay : Antisipasi Luapan Air Serta Pertahankan Keindahan Danau Paniai

MITRAPOL.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) perwakilan wilayah Meepago Jhon NR Gobay saat dikonfirmasi oleh Mitrapol.com tentang Danau Paniai yang hampir pudar kenyamanan dan keindahanya, Sabtu (20/1/2018).



Jhon NR Gobay menyampaikan bahwa Danau yang nyaman dan indah kini dirusak oleh beberapa permasalahan yaitu pencemaran lingkungan, degradasi lingkungan dan naiknya permukaan air danau sudah pasti semua kegiatan pemerintahan dan masyarakat umum akan menjadi lumpuh, karena tempat mata pencaharian dan tempat tinggal masyarakat hancur. 

"Hal itu disebabkan bukan saja karena curah hujan yang tinggi dan terus menerus nengguyur Paniai, terjadinya banjir akibat luapan air danau ini sudah menjadi bencana tahunan," ucap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) perwakilan wilayah Meepago, Jhon NR Gobay

Jhon NR Gobay menyarankan, bahwa demi menjaga keindahan danau paniai segera keruk eceng gondok dan bangun ruas jalan Enaro ke Dagouto serta keruk muara-muara sungai dengan alat berat, hal itu disebabkan adanya limbah padat dan limbah cair yang dihasilkan oleh pasar enarotali yang berjarak 1 kilo meter dari danau Paniai, "dan limbah tersebut dibawah oleh air sungai yang mengalir dekat dengan pasar, dan permukiman warga," ungkap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) perwakilan wilayah Meepago itu.

Dirinya juga sangat menyesalkan dengan adanya camp kontraktor jalan PT. Modern, serta oli dan bensin dari motor tempel di danau paniai. Oleh karena limbah tersebut, menyebabkan tingginya kandungan organic yang telah mengakibatkan menyuburnya tumbuhan eceng gondok. 

"Degradasi lingkungan disebabkan oleh adanya penebangan pohon, pembangunan jalan dipinggiran jalan dan pembukaan lahan untuk kebun dengan system tumpangsari di pinggiran danau, hal ini mengakibatkan erosi dan sedimentasi semakin meningkat, sehingga banyak ikan-ikan dan hewan-hewan lain menjadi berkurang bahkan musnah. Daerah sekitar terjadi luapan air danau sehingga terjadi banjir didaerah seperti, Aikai, Iyaibutu, Kebo, Muye dan Obano," jelasnya.

Hingga saat ini, lanjutnya, belum ada sebuah institusi yang secara khusus memberikan perhatian kepada Danau Paniai, perhatian yang ada hanya bersifat partial saat-saat banjir yang disebabkan oleh hujan dan luapan danau paniai. "Saya lihat kita hanya sibuk saat kampung-kampung tergenang air, setelah itu tidak ada program strategis untuk mengingat kisaran seputar masalah di Danau Paniai sebab danau ini mempunyai nilai strategis bagi kehidupan masyarakat daerah paniai dan pembangunan daerah, karena pada saat tidak banjir atau air danau tidak meluap ini," jelasnya.

Jhon NR Gobay membeberkan bahwa sesuai dengan hasil kunjungan serta pantauannya dilapangan, ada beberapa hal yang dapat diusulkan yaitu ; perlu dibangun jembatan layang atau jembatan yang tinggi sejumlah 3 buah di ruas jalan Enaro ke Dagouto, agar tidak menganggu aliran air ke danau supaya air tidak meluap, dan juga muara-muara sungai harus dikeruk dengan alat berat serta buat danau-danau buatan pada saat kemarau. 

"Disini perlu juga ada peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui sosialisasi dan pelibatan masyarakat dalam perencanaan, dan pelaksanaan program sebagai program pengelolaan eceng gondok, reboisasi dan lain-lain, juga harus membangun Forum Koordinasi yang melibatkan semua pemangku kepentingan terkait dengan pengelolaan danau itu," tandasnya.


Jhon kembali mengingatkan bahwa saat ini tidak ada kejadian serius, maka itu ini adalah sebatas  usulan, "agar jangan ada kejadian serius hingga merepotkan pihak-pihak terkait, sebab program antisipasi adalah suatu hal sangat penting untuk dilakukan," tutupnya.

Reporter : ronald karambut
Editor : sugeng
:
Unknown