MITRAPOL.com – Industri pengolahan masih memberikan kontribusi terbesar dalam penerimaan pajak berdasarkan sektor usaha utama pada periode Januari-April 2018 yang mencapai Rp 103,07 triliun dengan pertumbuhan sebesar 11,3 persen.
Hal itu dijelaskan Airlangga Hartarto Menteri Perindustrian saat Buka Bersama Menperin dengan DPR, Pengurus KADIN, dan Para Menteri Kabinet Kerja di Rumah Dinas Menteri, Jakarta, Selasa 22 Mei 2018.
Pada kesempatan tersebut, Menperin mengatakan akan terus mendorong peningkatan ekspor produk manufaktur guna menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurut Airlangga, dengan meningkatnya ekspor produk manufaktur mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan telah memberikan kontribusi terbesar dalam penerimaan pajak.
“Industri pengolahan masih memberikan kontribusi besar dalam penerimaan pajak berdasarkan sektor usaha utama. Khususnya pada periode Januari-April 2018 yang mencapai Rp 103,07 triliun," pungkasnya.
Reporter : andrey
 |
| Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama dengan Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat Buka Bersama Menperin dengan DPR, Pengurus KADIN, dan Para Menteri Kabinet Kerja di Rumah Dinas Menteri, Jakarta, 22 Mei 2018. |
Hal itu dijelaskan Airlangga Hartarto Menteri Perindustrian saat Buka Bersama Menperin dengan DPR, Pengurus KADIN, dan Para Menteri Kabinet Kerja di Rumah Dinas Menteri, Jakarta, Selasa 22 Mei 2018.
Menurut Airlangga, dengan meningkatnya ekspor produk manufaktur mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan telah memberikan kontribusi terbesar dalam penerimaan pajak.
 |
| Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berfoto bersama Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (enam dari kanan), Ketua KADIN Rosan P Roslani (lima dari kanan) beserta para tamu undangan saat Buka Bersama Menperin Dengan DPR, Pengurus KADIN, dan Para Menteri Kabinet Kerja di Rumah Dinas Menteri, Jakarta, Selasa (22/5/2018). |
“Industri pengolahan masih memberikan kontribusi besar dalam penerimaan pajak berdasarkan sektor usaha utama. Khususnya pada periode Januari-April 2018 yang mencapai Rp 103,07 triliun," pungkasnya.
Reporter : andrey
:
comment 0 komentar
more_vert