MITRAPOL.com - Polres Metro Jakarta Barat Jajaran Polda Metro Jaya mengelar apel gabungan tiga pilar untuk pengaman hari Raya Waisak, dihalaman Mapolres Metro Jakarta Barat, Jalan Letjen. S. Parman No.31, Kelurahan Slipi, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (29/5/2018).
Jaminan kebebasan beragama dan umat beragama dalam menjalani ibadahnya diberikan oleh Negara, sebagai hak asasi univetsal, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi. SIK, MH, sebagai pengamban fungsi keamanan dan ketertiban kewilayahan khususnya wilayah Jakarta Barat memberika. keamanan, kenyamanan kepada masyarakat dan Polri selalu ada untuk masyarakat.
368 personel Polres Metro Jakarta Barat mengamankan hari Raya Waisak 5262, tahun 2018 dalam pelaksanaanya terdiri dari 150 personel Polres dan jajaran Polsek serta dalam pengamanan mensiagakan dari tim Jibom PMJ sebanyak 10 personel maupun personel BKO dari Brimob PMJ.
AKBP Priyo Utomo Teguh Santoso menjelaskan ini merupakan salah satu bukti bahwa Polres Metro Jakarta Barat ini all-out dalam pengamanan hari Raya Waisak,ucap Kabag Ops Polres Metro Jakarta Barat.
Kabag Ops Polres Metro Jakarta Barat AKBP Priyo Utomo Teguh Santoso memastikan pihaknya sudah memetakan Vihara-vihara mana saja yang akan melakukan kegiataan perayaan Hari Waisak. Nantinya ada beberapa petugas yang disebar untuk menjaga keamanan agar situasi kondusif.
“Seperti diketahui kami pun melakukan pengamanan Vihara yang ada di wilayah hukum Polres Metro Jakarta barat yang melaksanakan kegiatan Hari Waisak diantaranya Vihara Ekayana diwilayah Kebon Jeruk Jakarta Barat dimana Vihara tersebut sempat menjadi salah satu ancaman teroris bomb dibeberapa tahun yang lalu” ucapnya.
Setiap masing-masing Vihara akan ditempatkan seorang perwira pengendali dengan pola pengamanan terbuka dan tertutup. Pengamanan terbuka dilakukan oleh petugas berseragam seperti Sabhara, dan tertutup seperti dari Reserse.
Selain itu penggunaan metal detector juga akan dimaksimalkan pada saat melakukan pengecekan pengunjung ataupun jemaat yang ingin melaksanakan ibadah. Sehingga kemungkinan masuknya benda berbahaya buruk bisa dicegah sekecil mungkin.
“Dimana saat ini kami selalu bekerja sama dengan intelijen untuk memonitoring segala bentuk ancaman teroris. Namun demikian kami tetap all out, artinya kami tidak mau under estimate, kami tidak mau kecolongan. Kami tidak ingin adanya ancaman-ancaman yang terjadi seperti yang beberapa waktu lalu terjadi di Surabaya,” katanya.
Reporter : sugeng
Editor : andrey
![]() |
Jaminan kebebasan beragama dan umat beragama dalam menjalani ibadahnya diberikan oleh Negara, sebagai hak asasi univetsal, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi. SIK, MH, sebagai pengamban fungsi keamanan dan ketertiban kewilayahan khususnya wilayah Jakarta Barat memberika. keamanan, kenyamanan kepada masyarakat dan Polri selalu ada untuk masyarakat.
368 personel Polres Metro Jakarta Barat mengamankan hari Raya Waisak 5262, tahun 2018 dalam pelaksanaanya terdiri dari 150 personel Polres dan jajaran Polsek serta dalam pengamanan mensiagakan dari tim Jibom PMJ sebanyak 10 personel maupun personel BKO dari Brimob PMJ.
AKBP Priyo Utomo Teguh Santoso menjelaskan ini merupakan salah satu bukti bahwa Polres Metro Jakarta Barat ini all-out dalam pengamanan hari Raya Waisak,ucap Kabag Ops Polres Metro Jakarta Barat.
Kabag Ops Polres Metro Jakarta Barat AKBP Priyo Utomo Teguh Santoso memastikan pihaknya sudah memetakan Vihara-vihara mana saja yang akan melakukan kegiataan perayaan Hari Waisak. Nantinya ada beberapa petugas yang disebar untuk menjaga keamanan agar situasi kondusif.
“Seperti diketahui kami pun melakukan pengamanan Vihara yang ada di wilayah hukum Polres Metro Jakarta barat yang melaksanakan kegiatan Hari Waisak diantaranya Vihara Ekayana diwilayah Kebon Jeruk Jakarta Barat dimana Vihara tersebut sempat menjadi salah satu ancaman teroris bomb dibeberapa tahun yang lalu” ucapnya.
Setiap masing-masing Vihara akan ditempatkan seorang perwira pengendali dengan pola pengamanan terbuka dan tertutup. Pengamanan terbuka dilakukan oleh petugas berseragam seperti Sabhara, dan tertutup seperti dari Reserse.
Selain itu penggunaan metal detector juga akan dimaksimalkan pada saat melakukan pengecekan pengunjung ataupun jemaat yang ingin melaksanakan ibadah. Sehingga kemungkinan masuknya benda berbahaya buruk bisa dicegah sekecil mungkin.
![]() |
“Dimana saat ini kami selalu bekerja sama dengan intelijen untuk memonitoring segala bentuk ancaman teroris. Namun demikian kami tetap all out, artinya kami tidak mau under estimate, kami tidak mau kecolongan. Kami tidak ingin adanya ancaman-ancaman yang terjadi seperti yang beberapa waktu lalu terjadi di Surabaya,” katanya.
Reporter : sugeng
Editor : andrey
:
comment 0 komentar
more_vert