Tak Kuat Bayar Sewa Kantor dan Tinggalkan Hutang di Warung, Kantor Gerindra Solok Ditutup

MITRAPOL.com - Kantor Sekretariat Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Solok Ditutup. Penyebabnya diduga karena belum dibayarnya sewa gedung dan adanya hutang di warung nasi dengan jumlah yang tidak sedikit, yakni mencapai Rp 32 juta untuk sewa per dua tahun dan bon nasi yang mencapai jutaan rupiah.

Padahal, kepengurusan baru di bawah komando Ketua DPC Jon Firman Pandu baru seumur jagung. Yakni belum genap setahun saat “dikudeta” dari Ketua sebelumnya, Septrismen Dt Putiah.

Ketika gonjang-ganjing adanya kabar tersebut saat di konfirmasikan ke salah seorang pengurus, yakni Wakil Ketua Bidang Organisasi, Kaderusasi dan Keanggotaan (OKK) DPC Gerindra Kabupaten Solok, Dodi Pandeka, dirinya mengaku sangat terkejut. Jika hal ini benar, Dodi mengaku sangat malu dan menyayangkan hal ini bisa terjadi pada partai sebesar Gerindra di Kabupaten Solok.

Saat ini, di Kabupaten Solok, Partai Gerindra menjadi peraih suara terbanyak ketiga pada Pileg 2014, dengan raihan 4 kursi, mendapatkan jatah Wakil Ketua DPRD Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

“Saya sangat terkejut dengan berita ini. Saya tidak tahu mengapa bisa terjadi seperti ini. Saya tidak pernah diundang dalam rapat dan pertemuan partai di DPC Kabupaten Solok selama ini. Baik sebagai OKK maupun sebagai Sekretaris “Satria”, organisasi saya yang merupakan garda terdepan partai Gerindra. Saya tidak pernah diundang rapat masalah ini atau masalah apapun selama tiga bulan ini. Walau dalam ulang tahun atau menyusun agenda kerja partai. Silakan konfirmasi ke Pak Septrismen (Wakil Ketua DPRD Kabupaten Solok, red),” ungkapnya, Rabu (23/5/2018).

Saat ditanya tentang pertanggungjawaban keuangan partai, Dodi mengaku dirinya bersama pengurus dan Anggota DPRD Kabupaten Solok dari Partai Gerindra, selama ini selalu rutin memberikan kontribusi ke Partai. Bahkan, disinyalir, Dodi sudah memberikan kontribusi puluhan juta untuk DPC Partai Gerindra Kabupaten Solok.

“Untuk uang itu, biarkan saja tak ada arti. Jangankan uang, jiwa raga siap kita berikan untuk kebesaran Partai Gerindra di Kabupaten Solok, Sumbar dan Indonesia. Terus terang, saya kecewa dengan berita seperti ini,” ungkapnya lagi.

Sementara itu, Penasehat DPC Partai Gerindra Kabupaten Solok, Septrismen Dt Putiah, mengaku sangat malu dan menyayangkan peristiwa ini bisa terjadi Menurutnya, selama ini, seluruh kader, pengurus, dan simpatisan partai, telah berjuang membesarkan Partai Gerindra di Kabupaten Solok Sumatera Barat.

“Sejak bergabung dengan Partai Gerindra sejak tahun 2008 lalu, seluruh pengurus, kader dan simpatisan telah ditekankan untuk berjuang pada kepentingan rakyat. Kalau seperti ini, berarti telah merugikan rakyat. Saya akan mempertanyakan hal ini,” ujarnya lagi.

Lebih lanjut, Septrismen mengaku, sebagai kader, dirinya sangat menyayangkan, rumah yang sudah didirikan susah payah, justru menjadi seperti ini. “Saya tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi,” terangnya lagi.

Sejumlah Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Geindra Kabupaten Solok, juga mengaku sudah mendapatkan kabar ini. Ketua PAC Kecamatan Gunung Talang, Zakaria membenarkan hal ini.

Menurut Zakaria, dirinya sudah mendengar kabar ini dan melihat setiap hari kondisi sekretariat yang selalu tak terurus bahkan sering di lihat tertutup, seperti tak berpenghuni.

Bon warung makan

"Sepengetahuan saya Sekretariat Solok nampak tidak terurus dan selalu tutup,” tandasnya.

Reporter : efrizal

: