MITRAPOL.com – Adanya kecurigaan penyelewengan Anggaran Dana Desa serta dana lain yang menurut masyarakat layak untuk dicurigai dalam pelaksanaannya. Kepala Distrik Makimi Saverius Tebai S. STP mengadakan pertemuan antara masyarakat dengan Sutrimo selaku Kepala Kampung berdasarkan laporan masyarakat agar Kepala Kampung mengklarifikasi tentang penggunaan anggaran Dana Desa di aula kantor Distrik Makimi, belum lama ini.
![]() |
Acara yang juga dihadiri Danramil dan Kapolsek Makimi beserta anggotanya. Dalam pertemuan ini perwakilan dari masyarakat menyampaikan aspirasinya, juga meminta agar Kepala Kampung bisa menjelaskan aliran dana dana tersebut.
Kepala Kampung menyampaikan bahwa semua pertanggung jawaban sudah dimasukkan dalam laporan pertanggungjawaban ke Dinas BPMK Nabire dan kalau warga masih merasa curiga, dirinya akan membagikan foto copy nya ke para RT RW, setelah dari pertemuan tersebut.
Dia juga mengatakan kalau terdapat kesalahan atau penyalah gunaan dana tersebut, maka ia sanggup untuk diproses secara Hukum. Akhirnya masyarakat pun membubarkan diri dan menunggu apa yang dijanjikan oleh Kepala Kampung Sutrimo melalui Bamuskam.
Ditempat terpisah ketika mitrapol.com bersama seorang tokoh pemuda yang peduli dengan Desa yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa sebelum acara pertemuan di Aula kemarin itu dirinya sudah mendata tempat-tempat yang di kerjakan oleh Kepala Kampung.
“Seperti jembatan yang dikerjakan tanpa adanya block plan informasi dan anggaran pengerjaan nya bahwa pekerjaan ini di kerjakan melalui dana apa?. Padahal kalau dibandingkan dengan dana Respek Mandiri tahun 2012 plakat masih ada dengan jelas. Masyarakat bisa melihat bahwa pekerjaan ini dikerjakan melalui dana respek mandiri yang nilainya Rp 18 jutaan, dan inipun masih ada masyarakat yang tanya,” bebernya.
Anehnya yang saat ini, masih lanjutnya, dikerjakan melalui dana desa yang jauh lebih besar, ukuran sama tapi menelan biaya Rp 26 juta lebih, dan aneh lagi ada jembatan yang baru di Cat warna Biru dan masih keliatan baru, lokasi jauh dari kampung (lahan dua), sekarang bisa diliat sendiri, masa baru di cat tapi sudah dikelilingi rumput.
Sementara Kepala Kampung Sutrimo saat di konfirmasi mengatakan, Bahwa sebelum pengerjaan dana ini dirinya sudah melakukan musyawarah dengan Bamuskam serta warga, “kalau ada masalah kecil saja kenapa mesti lapor ke Dinas BPMK, ini kan masalah kecil saja,” ucapnya enteng.
Hingga berita ini ditayangkan apa yang sudah dijanjikan Sutrimo pada musyarawarah tanggal 20 Januari 2017 belum juga di realisasikan oleh nya. Dan ini menambah kecurigaan warga bahwa memang Sutrimo diduga melakukan pemangkasan dana desa.
“Kiranya masalah ini untuk tidak menimbulkan kecurigaan perlu pemerintah atau aparat terkait segera turun kelapangan. Kita perlu mengerti bahwa dana ini bukan kecil, penggunaan dana harus transparan dan terbuka,” ucap salah satu tokoh pemuda.
Kepala Distrik Makimi Saverius Tebai S. STP saat dikonfirmasi via telepon selulernya mengatakan bahwa hingga hari ini kami belum mendapat laporan dari Sutrimo atau Bamuskam. “Dalam hal ini saya serahkan pada masyarakat serta Pemerintah setempat agar di selesaikan secepatnya,“ ujarnya. priyo
:
comment 0 komentar
more_vert