MITRAPOL.com - Memperingati hari Ibu dan HUT Kongres Wanita Indonesia (Kowani) ke 89, jajaran pengurus Kowani menggelar acara di gedung Nusantara IV DPR MPR RI, Senin (18/12/2017).
![]() |
Hal ini juga dilakukan bersamaan dengan Sosialisasi 4 Pilar yang disampaikan oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Selain para Pengurus dan Mitra Kowani, acara juga turut dihadiri oleh Dr. Meutia Farida Hatta mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan Kabinet Indonesia bersatu tahun 2004-2009, Tuti Sutiawati Sutrisno, istri mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, dan Yohana Yembise, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Hari Ibu Indonesia lahir dari pergerakan bangsa Indonesia. Dalam pergerakan kebangsaan kemerdekaan, peran perempuan Indonesia menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam perjuangan panjang bangsa ini untuk meraih kemerdekaannya.
Setiap tahunnya adalah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Ketua Umum Kowani, Giwo Rubianto Wiyogo dalam sambutanya mengatakan peringatan Hari Ibu ke-89 ini juga merupakan hari lahirnya Kowani tepat di tanggal 22 Desember 1938.
“Sejarah Hari Ibu dimulai melalui kongres pertama pada 1928, lalu pada tahun 1938 ditetapkan menjadi hari Ibu yang diperkuat Keputusan Presiden No. 316 pada tahun 1959, dan menjadi tonggak sejarah dan perjuangan perempuan. Terdapat pesan, yaitu jiwa dan semangat perempuan Indonesia. Wujud pengakuan dan penghargaan oleh negara dan masyarakat,” ujar Giwo Rubianto Wiyogo.
Dalam kesempatan tersebut, Giwo mengajak masyarakat menghargai Founding Mother yang berjuang tanpa imbalan apapun. Bermodal tekad pantang menyerah untuk merdeka.
“Jadi, bukanlah sekedar sekuntum bunga dan memberi istirahat sehari pada hari ibu, sementara hari lainnya tetap menjadi super woman. Peran dan fungsi ibu sebagai yang utama dalam keluarga dengan menempatkan peran ibu sebagai mitra sejajar dengan laki-laki,” imbuhnya.
Saksikan Videonya Disini
Sebelumnya Ketua Umum Kowani beserta tujuh jajarannya diterima di Ruang Tamu Utama, Kantor Wakil Presiden, Jakarta. Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo telah melaporkan kepada Wapres Jusuf Kalla mengenai rencana Organisasi yang dipimpinnya yang akan menggelar kegiatan berkaitan Peringatan Hari Ibu dan HUT Kowani Ke-89 yang akan digelar pada 18 Desember 2017 mengangkat tema "Perempuan Bersatu untuk Kemajuan Bangsa".
"Pertemuan dengan Wapres merupakan audiensi sekaligus silaturahmi Dewan Pimpinan Kowani masa bakti 2014-2019 sekaligus melaporkan dan meminta arahan beliau terkait kegiatan Peringatan Hari Ibu dan HUT Kowani yang akan digelar di Jakarta, Desember mendatang," jelas Giwo.
Pengurus juga melaporkan beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Kowani serta meminta dukungan dari Wakil Presiden. Beberapa kegiatan yang akan dihelat adalah Peringatan Hari Ibu ke 89 pada 22 Desember yang merupakan hari lahirnya Kowani. Kemudian temu 1000 perempuan Indonesia dan pemberian penghargaan kepada tokoh perempuan Indonesia.
Pada peringatan 89 tahun Hari Ibu yang juga HUT Kowani, Pengurus Kowani sepakat untuk mengangkat tema “Perempuan Bersatu untuk Kemajuan Bangsa”. Sedangkan kegiatan General Assembly dari International Council of Women di Yogyakarta pada tahun 2018 yang akan datang.
Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam sambutannya mengajak semua perempuan untuk maju, mampu menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri. Kemudian meningkatkan kualitas dan kapabilitas diri, sehingga bersama laki-laki menjadi kekuatan yang besar dalam membangun masyarakat.
Ia mengatakan, peringatan Hari Ibu setiap tahunnya diselenggarakan untuk mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan khususnya. Karena telah berjuang bersama-sama kaum laki-laki dalam merebut kemerdekaan dan berjuang meningkatkan kualitas hidup dan masyarakat.
"Tekad dan perjuangan kaum perempuan untuk mewujudkan kemerdekaan dilandasi oleh cita-cita dan semangat persatuan kesatuan menuju kemerdekaan Indonesia yang aman, tenteram, damai, adil dan makmur sebagaimana dideklarasikan pertama kali dalam Kongres Perempuan Indonesia pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta,” tutupnya.
Reporter : m. syukur
Editor : andrey
:
comment 0 komentar
more_vert