MITRAPOL.com - Tim Pengawalan dan Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan (TP4D) kota Binjai dinilai tidak berfungsi dan tidak menunjukkan kinerjanya dengan baik. Banyak proyek-proyek pemerintah yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk tingkat Sekolah Dasar ( SD) pada Tahun Anggaran 2017 yang dalam pelaksanaannya diduga tidak sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan, luput dari perhatian Tim TP4D yang diketuai oleh Kejaksaan.
Sidarta Surbakti,SH seorang pengamat pembangunan dan pendidikan kota Binjai kepada wartawan, Minggu (18/2), membeberkan pihak-pihak yang mendapatkan proyek DAK 2017.
Dari hasil investigasi kami dilapangan yakni di SD 023910, dengan anggaran yang diterima dari DAK sebesar Rp. 52.557.440, ditemui hanya mengganti keramik yang rusak, seng hanya sebagian yang diganti dan cuma dilakukan pengecatan gedung sekolah, tidak sesuai dengan anggaran dan menjadi pertanyaan banyak pihak, ujar Surbakti.
TP4D di Binjai ini sudah terbentuk namun tidak maksimal bekerja, padahal kalau memang TP4D bekerja secara maksimal, pasti ada temuan-temuan yang mengarah pada kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan proyek DAK tersebut," ungkapnya.
Surbakti berharap aparat hukum terkait maupun Tim TP4D Binjai agar turun kelapangan untuk meninjau kembali proyek DAK yang telah menelan anggaran negara yang begitu besar.
Kepala Sekolah SDN 023910 Binjai kota, Sugiarto, ketika dikonfirmasi wartawan termasuk wartawan media mitrapol.com, Senin ( 19/2) mengatakan, “ bukan kami yang mengerjakan proyek tersebut”.
" Bukan pihak kami Bang yang mengerjakan proyek DAK tersebut, orang lain yang megerjakan disekolah kami. Seharusnya 3 lokal, ternyata yang dikerjakan di ruang kelas 6 sama ruang kantor saya, Bang. Hanya ngecat, seng yang bocor dan keramik yang pecah diganti baru, itu aja bang,” ujar Sugiarto.
Reporter : TIM
:
comment 0 komentar
more_vert