MITRAPOL.com – Setahun perjuangan “Save Kilmuri", Puluhan Pemudah Maluku mengangkat berbagai isu saat berorasi. Aksi ini dimulai sejak pukul 10:00 WIT dimulai di Gong Perdamaian Dunia dan berakhir di DPRD Provinsi Maluku.
"Pemuda yang tergabung dalam melakukan aksi ini yaitu mahasiswa, yang terdiri dari LSM Kalesang, Forun Anak Nusaina Maluku, Bakercab GMNI Ambon, PMKRI Ambon, Serta Nanaku Maluku," kata Usman Bugis, kordinator lapangan kepada mitrapol.com, Kamis (28/03/2018).
Usman menyampaikan, tuntutan disamapaikan pada aksi mereka kali ini yakni ;
1. Segera percepat pembangunan di Kilmury
2. Penanganan masalah limbah merkuri di gunung Botak dengan serius.
3. Jangan bagi hasil Blok Masela dengan NTT.
4. Otsus Maluku
5. Bangun UMKM bagi masyarakat di sekitar Blok Masela.
Menurut dia, akhir point-point yang di sampaikan tersebut di respon baik oleh, Saadia Uluputti dari Fraksi PKS yang menerima pernyataan sikap demonstran setelah berorasi hampir 2 jam di depan gedung DPRD.
Tak hanya itu, Arman Kalean salah satu Tokoh Pemuda yang tergabung dalam Save Kilmuri saat dimintai keterangan. Dirinya menambahkan bahwa, akan ada aksi susulan yang lebih terencana, perjuangan belum berakhir sampai ada kejelasan pembangunan Kilmury yang terukur.
“Masalah pembangunan di Maluku harus serius ditanggapi. Jangan sampai hanya di politisasi hanya menjelang pilkada, bahkan bisa saja isu ketertinggalan pembangunan digiring ke separatisme oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab,” tegas Kalean.
Sebagai Wakil Ketua Perencanaan dan Pembangunan Daerah di DPD KNPI Maluku, Kalean mendesak agar Musrembang Provinsi Maluku berikutnya harus di Kilmury.
Rencananya dari atas kapal perang milik TNI AL, biar semua pihak bisa melihat bagaimana realitas di sana tanpa pelabuhan, tanpa listrik, tanpa tenaga kesehatan dan pendidikan yang memadai, dan tanpa pasar rakyat.
Hadir pula Raja Muda Kilmury, Ibrahim Kwairumaratu yang memaparkan kondisi terkini di Kilmury, ia mengharapkan hal senada.
"Kilmury harus segera dibuka keterisolasiannya, semua pihak kami undang bicara atasnama kemanusiaan, sebab Kilmury adalah kemanusiaan,!" kata Kwairumaratu dalam orasinya.
Ia menjelaskan bahwa Kilmury telah menunjukan eksistensi perlawanannya terhadap kolonial sejak Zaman Sultan Nuku hingga NKRI, jelas Kwairumaratu.
Reporter : moh fagih difinubun
:
comment 0 komentar
more_vert