MASIGNCLEANSIMPLE101

Ditemui Ingin Klarifikasi Oleh Mitranya, Wartawan Ini Malah Dapat Ancaman Pistol.

MITRAPOL.com - Masih ada saja lagi yang dilakukan oknum aparat di kepolisian yang kurang beretika baik, saat ditemui untuk klarifikasi oleh mitranya, hal ini seperti nasib tragis yang dialami wartawan media online yang melaporkan oknum tersebut.


Salah satu pelapornya yakni wartawan media online dimana dia saat melakukan peliputan terkait pungutan liar dan ingin melakukan klarifikasi apa yang terjadi di pos Lantas Polrestabes tersebut mendapat sambutan yang kurang sopan alias tidak bermitra.

TKP diduga disekitaran Jl. G. Latimojong/Jl.G.Bawakaraeng, saat saya ingin melakukan klarifikasi dengan adanya giat (pungli) tersebut, pada hari Minggu kemarin. (26/08/2018).

Kronologis kejadian, wartawan media online ini adalah Emil alias Jamil menceritakan bahwa awalnya dia melintas di depan pos lantas tersebut dan melihat adanya aktivitas seorang laki-laki dengan seorang perempuan yang keluar masuk pos.


Seketika itu Emil alias Jamil ini mendatangi laki-laki tersebut, dan menanyakan perihal yang dialaminya. “Kenapa ki de’..? ” kemudian laki-laki tersebut berkata bahwa dirinya dan kakaknya telah ditilang karena tidak memakai helm. “Nda pake helmki kakakku jadi ditahanka dan disuruhka bayar Rp. 50 ribu. “Ungkapnya

Spontan Emil bergegas masuk kedalam pos lantas dan menanyakan pungutan tersebut,apa benar ada , akan tetapi setelah masuk diruangan bukannya mendapatkan jawaban, Emil harus terlibat aksi tarik menarik Handphone dan sempat ditodongkan senjata oleh oknum lantas yang berada didalam pos.

“Masukka didalam pos, langsung saya rekam bilangka katanya tadi ditahan pak karena tidak pake helm. Dan dia mengaku membayar baru dilepaskan, tapi itu polisi langsung marah. “Kenapako rekam-rekam” (sambil menarik handphone emil) baku tarik meka. Sudah itu dia ancamka mau dia tembak, jadi saya bilang, cobami tembak’ ka’, Langsung pistolnya dia taruh di kepalaku. “beber Emil.

Setelah mendapat kejadian itu, Emil pun berlari keluar dari pos karena dikeroyok ‘diborongi’ oleh tiga orang anggota lantas.

“Larika keluar pos karena na borongika, ada dia ambil hapeku, dia buka memorinya. Hapeku ini rusak soketnya gara-gara itu polisi. “Lanjutnya

Emil pun telah melaporkan hal ini ke SPKT Polrestabes Makassar pada (26/08/2018) malam tadi No. STBU/1959/VIII/2018/POLDASULSELRESTABESMAKASSAR. “Iye sudah meka melapor tadi di SPKT Polrestabes Makassar.sambil perlihatkan LP tersebut “Tambah Emil

Ketua VI dan Ketua Investigasi dan Monitoring LMR-RI Presidium Pusat Idham J Gaffar,SH,MH sangat menyayangkan perlakuan aparat yang main koboi-koboian seperti itu.

Idham mengecam keras aksi yang dilakukan oleh ‘koboi’ berkostum lantas polrestabes tersebut, ini tidak bisa didiamkam dan harus di laporkan ke Kompolnas dan Kapolri, masak wartawan lagi meliput dipukuli dan dikeroyok terus di todongkan lagi pistol, “emangya wartawan ini penjahat, pakai cabut dan todong-todong pistol, Kapolda harus turun tangan dan beresin anak buahnya yang seperti ini, apalagi perintah Kapolri dan Wakapolri beberapa waktu lalu masalah pungli di kepolisian harus di hentikan dan di Stop,” tegas Idham.

“Hal tidak boleh sama sekali dilakukan oleh anggota kepolisian yang bertugas dibawah payung hukum dan Catur Prasetya. Polisi itu pelindung, pengayom pelayan masyarakat, apalagi wartawan itu bekerja dilindungi oleh undang-undang Pers No.40 Tahun 1999.

Ini akan kita laporkan sampai ke pihak Dewan Pers, Kompolnas dan Kapolri, kalau perlu kita ke Presiden Jokowi “geram Idham.



Reporter  : mirwan

:
Unknown

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
-_-
(o)
[-(
:-?
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
$-)
(y)
(f)
x-)
(k)
(h)
(c)
cheer
(li)
(pl)