MITRAPOL.com - Badik merupakan senjata warisan budaya dari Provinsi Sulawesi Selatan, yang memiliki nilai kesakralan tersendiri bagi masyarakat Sulsel, terutama dalam mengurus sang badik dari sarungnya.
Guna melestarikan dan memperkokoh kepemilikan budaya Bugis-Makassar ini, sekelompok pemuda kreatif dan memiliki kepedulian terhadap peninggalan budaya ini, yang bergabung dalam Manggala Cinema, menggarap sebuah film yang berjudul "Badik".
Produser Film Badik, Faisal mengungkapkan, pihaknya merasa terpanggil untuk mengangkat cerita badik, karena merasa kondisi Budaya di wilayah Sulawesi-Selatan (Sulsel) yang semakin luntur, dan ditinggal oleh generasi milenial.
"Apalagi salah satu senjata andalan peninggalan budaya badik, sempat diklaim oleh negeri tetangga. Kami merasa terpanggil untuk memperkenalkan kepada dunia jika badik ini adalah warisan budaya Sulsel," ujarnya.
Dalam film yang akan memakan waktu 26 hari syuting ini, pria yang akrab disapa Ical ini optimis, jika film Badik nantinya dapat merebut minat masyarakat untuk menonton. Terlebih lagi, film ini menggabungkan 4 genre yang dianggap menjadi daya tarik sendiri untuk disimak.
"Dalam film Badik ini, kita banyak menceritakan nilai filosopi badik serta kesakralannya, bahkan juga tujuan penggunaan yang semestinya," imbuhnya.
Ical juga meyakini, Badik akan booming bukan hanya di Makassar saja, tapi seluruh Indonesia, karena pihaknya menggandeng 5 artis Ibukota. Sang penulis skenario sendiri sudah berpengalaman, termasuk film komik 8 dan beberapa film lainnya, yakni Fajar Umbara.
"Kami libatkan 5 artis ibukota yakni, Qausar Hartayudhana sebagai pemeran utama, Geysia Sandi, Pricia Nasution, Dony Alamsyah, dan Myke," sebut Ical.
Ical menekankan, Badik akan tayang perdana serentak di seluruh bioskop Indonesia pada Agustus mendatang.
Kegigihannya tidak timbul begitu saja ketika penjajah Belanda datang. Bangsa keturunan Gowa-Makassar adalah bangsa yang sering terlibat perang baik sebelum Belanda datang menjajah Indonesia. Hal ini disampaikan saat gelar acara seremonial film Badik The Movie, Minggu (4/3/2018), didalam pelataran pasar segar Panakkukang Makassar,
Dalam adegan film ini akan ber cerita yang seram selalu menemani orang Makassar di manapun mereka berada. namun dibalik sikap yang keras dan pemberani ini, bangsa Makassar adalah bangsa yang berbudaya dengan memegang teguh budi pekerti luhur.
Darah tidak ditumpahkan begitu saja, melainkan darah adalah harga yang harus dibayar atau digunakan untuk menebus Siri'. Siri' sendiri adalah cara bangsa Makassar menjaga nama baik mereka yang masih tersimpan hingga saat ini.
Tidak membawa badik jika sedang bepergian sama saja meninggalkan jiwa mereka di rumah. Budaya menggunakan badik bahkan pernah mengguncangkan bangsa eropa yang mencoba menjajah kerajaan Gowa-Tallo terutama kebiasaan orang Makassar saat menebus siri' yakni si tobo lalang lipa.(Baku tikam dalam sarung- Red).
Badik adalah seperti pisau sederhana dengan salah satu sisi dari bilahnya tajam. Ukuran badik bervariasi berkisar 5 cm sampai dengan 30 cm bentuk ini bergantung tujuan sang empu membuatnya. Badik yang baik ditempa oleh orang yang berilmu, biasanya memiliki ilmu nujum sehingga badik bisa memasukkan pamor ke dalam badik. Orang Makassar dapat merasakan pamor dari badik meskipun tersembunyi.
Terkait hal tersebut Excusive Manager film "Badik", Faisal menerangkan olehnya itu kualitas Badik mencerminkan kualitas orang yang memegangnya. Senjata pusaka leluhur warisan nenek moyang yang sudah banyak terkesan sebagian oknum tertentu telah menyalahgunakan identik dan ciri khas yang terkesan dengan kekerasan.
"Identik dengan seperti ini sebenarnya menurut kami akan patahkan melalui film yang kami garap bahwa kesan tersebut tidaklah benar adanya. Karena badik itu sama sakralnya dengan ujung lidah, ujung batang dan ujung kemaluan. makanya di film ini kita tambahkan satu lagi untuk memperkuat dengan yaitu ujung nyawa "Siri". Artinya pada saat jika anda benar-benar di ujung nyawa pada saat itulah badik bisa terhunus dan sudah sepantasnya terhunus untuk menebus kesalahan atau memulihkan harga diri,"paparnya saat ditemui disela-sela Syuting Badik the Movie.
Diceritakan pria yang akrab disapa Ical Manggala ini, film karya Manggala Cinema Production ini mengisahkan dua pria yang bertarung dalam memperebutkan seorang perempuan asal Sulawesi Selatan. Difilm yang bedurasi 90 menit ini diperankan 80 persen pemuda Makassar dan sisanya diperankan dan didatangkan artis Ibukota.
Lebih lanjut film ini akan dilakukan dibeberapa tenpat untuk syuthing yakni, Pangkep, Barru, Maros, Makassar dan Gowa, hanya saja Gowa dalam hal ini belum memberikan kita jawaban tapi sudah memberikan izin untuk syuting nya yakni di Malino pada (16-20/3/2018) yang akan datang.
"Untuk itu marilah kita mendoakan semua untuk warga makassar pada khususnya dan warga sulsel pada umumnya agar syuting film badik ini bisa selesai dan sukses. Harapnya yang mana diketahui biaya pembuatannya mencapai kisaran Rp. 8 milyar rupiah,"tutupnya
Reporter : mir
:
comment 0 komentar
more_vert